Liputan6.com, Jakarta: Asosiasi Kartu Kredit Indonesia berencana menurunkan bunga kartu kredit. Hal ini dikarenakan banyaknya nasabah yang terlilit utang kartu kredit. Demikian sinyal yang disampaikan Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia Dodit Projobakti, baru-baru ini, di Jakarta.
Saat ini, diakui Dodit, kartu kredit memang sudah menjadi kebutuhan utama. Tak hanya untuk belanja, uang plastik juga digunakan untuk meminjam uang. Bunga kartu kredit yang tinggi memang menjadi beban penggunanya. Tapi ketika kebutuhan mendesak, bunga tinggi ini seringkali terpaksa dilupakan. Akhirnya banyak yang terjebak utang.
Rata-rata bank memasang bunga kartu kredit sangat tinggi, antara tiga sampai empat persen per bulan atau sekitar 36 sampai 48 persen setahun. Bank berkilah menerapkan bunga tinggi karena tidak ada agunan. Dengan bunga setinggi itu, banyak yang terlilit utang. Itulah sebabnya, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia berencana menurunkan bunga kartu kredit.(ULF)
http://id.berita.yahoo.com/bunga-kartu-kredit-akan-diturunkan-005551140.html
Saat ini, diakui Dodit, kartu kredit memang sudah menjadi kebutuhan utama. Tak hanya untuk belanja, uang plastik juga digunakan untuk meminjam uang. Bunga kartu kredit yang tinggi memang menjadi beban penggunanya. Tapi ketika kebutuhan mendesak, bunga tinggi ini seringkali terpaksa dilupakan. Akhirnya banyak yang terjebak utang.
Rata-rata bank memasang bunga kartu kredit sangat tinggi, antara tiga sampai empat persen per bulan atau sekitar 36 sampai 48 persen setahun. Bank berkilah menerapkan bunga tinggi karena tidak ada agunan. Dengan bunga setinggi itu, banyak yang terlilit utang. Itulah sebabnya, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia berencana menurunkan bunga kartu kredit.(ULF)
http://id.berita.yahoo.com/bunga-kartu-kredit-akan-diturunkan-005551140.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar