SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA


Senin, 25 April 2011

DHAMMAPADA

SABDA-SABDA BUDHA GOTAMA

Di ketik ulang dari *Edisi Perdana Pustaka Karaniya, Oktober 1989*
Judul Asli : THE DHAMMAPADA
By Ven. Narada Mahathera
Penerjemah : Tirtasanti
Hak cipta terjemahan ini pada Penerbit Karaniya di lindungi Undang-Undang.
( Boleh di perbanyak tampa merubah isi)
Sabbâdanaṁ̇ Dhammaddnâaṁ Jinâti...”
(Dana kebenaran mengatasi segala pemberian)
-Dhammapada : 354
KATA PENGANTAR
Dhammapada adalah buku kumpulan sabda Buddha Gotama (563-483 SM). Sabda-sabda tersebut di duga di kumpulkan pada sekitar abad ketiga sebelum Masehi di India bagian utara, dan di tulis-ulang untuk pertama kalinya satu abad sebelum Masehi, di Srilanka. ‘Dhamma’ berarti aturan, hukum, keadilan, disiplin, dan kebenaran ; sedangkan ‘pada’ mempunyai arti jalan, langkah, jejak dan dasar.
Mengenai kitab suci yang satu ini almarhum Bhikkhu Kassapa Thera dari Srilanka pernah menyatakan sbb:
“ Jika saya harus memilih salah satu dari kitab-kitab Tipitaka, yang sangat bermanfaat bagiku, maka itu adalah Dhammapada.
Bagi saya, Dhammapada adalah sebuah buku tentang kebijaksanaan yang terbaik di dunia. Selama empat puluh tahun lebih, Dhammapada telah menjadi sahabat setiaku dalam menghadapi pelbagai cobaan dan penderitaan.”
Kitab suci ini telah di terjemahkan dari bahasa Pali ke dalam banyak bahasa di dunia dan yang sekarang ada di hadapan Anda adalah terjemahan dari sebuah edisi bahasa Inggris : The Dhammapada, hasil karya Bhikkhu Narada Maha Thera, dalam sebuah bunga rampai The Path of BUDDHISM terbitan Lanka Bauddha Mandalaya, Srilanka.
Seperti halnya tiap karya terjemahan, salinan-salinan Dhammapada yang terbesar di seluruh duniapun di warnai oleh perbedaan-perbedaan yang di sebabkan oleh tidak samanya perbendaharaan dan makna kosa kata tiap-tiap bahasa.
Sebagai contoh, sabda dari Buddha Gotama, “ Manopubbangama dhamma manosettha manomaya....” (Dhammapada :1) Di dalam edisi bahasa Inggrisnya, Bhikkhu Narada Maha Thera menerjemahkan ayat ini menjadi, “Mind is the fore-runner of (all evil) conditions. Mind is chief; and they are mind-made.” Di situ kata ‘dhamma’ di artikan sebagai ‘conditions’, yang oleh penerjemah-penerjemah Indonesia diambil begitu saja menjadi keadaan-keadaan’.
Padahal dalam buku yang sama, terdapat catatan kaki yang menerangkan bahwa, istilah ‘dhamma’ pada ayat itu mengandung makna ‘perbuatan’ (Kamma).
Selain itu, banyak di jumpai kata-kata Pali yang sukar di cari padanannya, baik dalam bahasa Inggeris maupun Indonesia. Misalnya kata ‘Moha’ dan ‘avijja’ yang kedua-duannya di terjemahkan sebagai ‘ignorance’ (inggeris) atau ‘kebodohan’
Harus di catat pula bahwa, sabda-sabda Buddha Gotama yang terangkum dalam kitab suci ini, sebagian besar di tujukan untuk para Bhikkhu dalam kondisi masa itu. Hal ini patut di perhatikan, baik oleh penerjemah maupun para pembaca, sehingga Dhammapada dapat benar-benar berfungsi sebagai sahabat setia dalam menghadapi hidup ini.
Akhirnya kami persembahkan Dhammapada kehadapan Anda, dengan mengutip pesan Ram Dass di dalam kata pengantar The Dhammapada – The Saying of The Buddha terjemahan Thomas Byrom (Vintage Books, New York, 1976):
Inilah sabda-sabda Buddha Gotama. Jika Anda mendengarnya bukan semata-mata melalui telinga, maka kata-kata agung ini akan menyadarkanmu dan Anda dapat merealisasikan benih-benih kebuddhaan yang ada dalam hatimu. Kata-kata Agung ini begitu suci, sehingga harus di terima dengan hati yang suci. Kata-kata agung ini begitu sederhana, sehingga harus di terima dengan hati yang sederhana.
Kata-kata agung ini mengalir dari hati yang agung, berisikan kebijaksanaan, bukan ilmu pengetahuan, sehingga harus di terima langsung oleh hati (yang haus akan Kebenaran dan Pembebasan), dan bukan oleh intelek.”
ISI
I. YAMAKA VAGGA (Syair-syair kembar) 1
II. APPAMADA VAGGA (Kesadaran) 9
III. CITTA VAGGA ( Pikiran) 15
IV. PUPHA VAGGA (Bunga-bunga) 21
V. BALA VAGGA (Orang-orang Dungu) 29
VI. PANDITA VAGGA (Orang Bijaksana) 35
VII. ARAHANTA VAGGA (Arahat) 41
VIII. SAHASSA VAGGA (Beribu-ribu) 47
IX. PAPA VAGGA (Kejahatan) 55
X. DANDA VAGGA (Hukuman) 61
XI. JARA VAGGA (Usia Tua) 67
XII. ATTA VAGGA (Diri Sendiri) 71
XIII. LOKA VAGGA (Dunia) 75
XIV. BUDDHA VAGGA (Buddha) 81
XV. SUKHA VAGGA ( Kebahagiaan) 87
XVI. PIYA VAGGA (Cinta-kasih) 93
XVII. KODHA VAGGA (Kemarahan) 97
XVIII.MALA VAGGA (Noda-noda) 103
XIX. DHAMMATTHA VAGGA (Orang Adil) 111
XX. MAGGA VAGGA ( Sang Jalan) 117
XXI. PAKINNAKA VAGGA (Bunga Rampai) 125
XXII. NIRAYA VAGGA (Neraka) 131
XXIII. NAGA VAGGA (Syair-syair Gajah) 137
XXIV. TANHA VAGGA ( Nafsu Keinginan) 143
XXV. BHIKKHU VAGGA ( Bhikkhu atau Pertapa)153
XXVI. BRAHMANA VAGGA ( Brahmana) 163


Tidak ada komentar:

Posting Komentar