SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA


Senin, 21 Februari 2011

Manfaat Penjapaan Mantra Ucchusmavajra


Manfaat Penjapaan Mantra Ucchusmavajra

Sumber:Sutra Sadhana Ritual Ucchusmavajra Seratus Transformasi
Kunci Metode Ritus Abhijna Mahaparipurnadharani Yang Dibabarkan Oleh Ucchusmavajra
Mitsuatorikishitaikenkamioukeiketsushou
Sutra Ucchusma Vidyaraja
Sutra Kumpulan Dharani Sadhana Vajra Ucchusma
Dan sutra yang lain yang berhubungan dengan Ucchusma. Disana tertulis berbagai macam pahala penjapaan mantra Ucchusmavajra.

Menaklukkan Nafsu Birahi
Saat Buddha hendak memasuki Parinirvana, Brahma Sikhin menikmati kesenangan bersama ratusan ribu dewi, para siswa Buddha memohon kepada ratusan ribu Maharesi untuk menaklukkan keangkuhan Brahma Sikhin, namun semua Maharesi itu bisa ditaklukkan dengan kekotoran-kekotoran birahi dari tempat Brahma Sikhin menikmati kesenangan bersama para dewi, semua terlumat kembali oleh mantra dan menemui ajalnya. Kemudian, hati sebelah kiri dari Hyang Tathagata bermanifestasi menjadi Ucchusmavajra, yang menuju ke istana dewa untuk menaklukkan Brahma Sikkhin, dengan sekali menunjuk , semua kekotoran yang dijelmakan oleh kesaktian Brahma Sikhin dengan seketika berubah menjadi bersih.

Dalam Sutra Surangama tercatat mengenai Ucchusma orang yang penuh birahi menjadi kobaran api. Aku diajarkan melakukan visualisasi tulang belulang dan urat-urat, berbagai hawa dingin dan suram, cahaya dewata mengumpul di dalam, mengubah nafsu birahi yang pekat, menjadi api Prajna, sejak saat itu, Para Buddha menyebutku Kepala Api !” Jika siswa Buddha mempunyai pembawaan nafsu birahi yang pekat, bisa menekuni Sadhana Ucchusmavajra untuk menetralisirnya (dalam tingkatan normal sesuai nidana) . Sedangkan umat wanita bisa menekuni sadhana ini untuk menjaga diri dari bahaya penodaan, karena ikrar mula dari Ucchusma adalah melindungi Satyadharma nan suci, melindungi para insan, supaya tidak menderita karena nafsu birahi.

Menyingkirkan kekotoran
Saat kita menuju ke pesta pernikahan, tempat persemayaman jenazah, pekuburan, crematorium, tempat yang berhawa kotor, tempat angker, atau tempat yang sering terjadi musibah berdarah dan lain sejenisnya, kita dapat menjapakan mantra Ucchusma untuk perlindungan diri.
Kebanyakan mantra atau sadhana membutuhkan sebuah tempat yang bersih. Hanya mantra dan sadhana Ucchusmavajra yang dapat mentransformasikan kekotoran menjadi bersih, tiada batasan lokasi seperti itu, bahkan juga ada kebiasaan melafakannya dalam hati saat berada di toilet maupun tempat yang dianggap kotor. Dalam sutra juga dikatakan : “Jika orang dapat menjaga kebersihan luar dan dalam, tentu sadhana ini akan lebih baik, manfaatnya tiada habis terungkapkan.”

PraktisUmumnya sebuah sadhana harus mendirikan mandala dan simabandhana, barulah sesuai ketentuan. Namun menekuni sadhana Ucchusma, hanya perlu mempersemayamkan Vajrakila Ucchusma di sebuah stupa atau tempat yang pantas, menghaturkan pujana dan melakukan penjapaan.

Kepandaian dan Prajna
Menekuni Mantra Ucchusmavajra dapat memperoleh kebijaksanaan dan kefasihan bicara, membuat yang bodoh memperoleh Prajna.

Keluhuran Dan Berkah
menekuni mantra Ucchusmavajra dapat menyempurnakan berkah duniawi, terhindar dari kemiskinan. Menurut “Kunci Metode Ritus Abhijna Mahaparipurnadharani Yang Dibabarkan Oleh Ucchusmavajra” : Bila ada para insan yang dicelakai oleh para dewa dan mara, serta kaum sesat, jika insan tersebut bisa menjapakan mantra Ku seratus ribu kali, Aku sendiri akan menampakkan diri dan memenuhi harapannya, terhindari dari kemiskinan, senantiasa memperoleh ketenteraman.

Menyembuhkan
Karena setelah Parinirvananya Buddha, Ucchusmavajra menampakkan diri, maka para Dewaraja, Dewa dan setan berikrar untuk melindungi sadhaka penekun mantra Ucchusmavajra, semua mara, setan dan makhluk jadi jadian tidak akan bisa mencelakai, bahkan harus sujud dan hormat pada sadhaka tersebut.

Tolak Bala dan Memperpanjang Usia
Dalam sutra diajarkan beberapa tata cara pembuatan Hu (yantra), namun sebelum pelaksanaan, terlebih dahulu harus menjapa genap seratus ribu kali mantra Ucchusmavajra dan harus BERYUKTA dengan sang yidam Ucchusmavajra, barulah bisa melakukan pembuatan HU tersebut, jika tidak, tidak akan manjur. (Penjelasan dan tata cara HU ini hanya boleh diajarkan oleh Vajracarya yang berkualifikasi) Beberapa HU ini tidak hanya dapat menyembuhkan penyakit, bahkan bisa memperpanjang usia.

Menangkal dan Menyembuhkan Wabah
Dalam sutra dijelaskan mengenai sadhana penjapaan Ucchusmavajra yang dapat menyingkirkan wabah. : “Supaya raja setan wabah tidak memasuki daerah, tiap sepuluh hari suci japakanlah mantra Ku sebanyak 1080 kali, maka berbagai penyakit akan tersingkirkan.”

Menangkal Gangguan Tidur
Dalam sutra dikatakan jika pada saat tidur di malm hari sering terbangun karena kaget, maka hanya perlu menjapa mantra Ucchusmavajra 21 kali, kemudian menggunakan air untuk mengadhistana orang yang mengalami gangguan tidur, sejak saat itu akan terhindar dari mimpi buruk.”

Mengikis Karma BurukDalam sutra dikatakan jika terdapat karma buruk sejak kehidupan lampau, atau arwah penagih, dengan menjapa mantra Ucchusmavajra akan menyingkirkan karma buruk. Jika dapat mewarnai pratima Ucchusmavajra, dan menekuni mantra Nya, dapat menyingkirkan karma buruk kelahiran di neraka avici.

Menangkal Hewan Berbisa dan Buas
JIka bertemu dengan hewan berbisa maupun hewan buas, anjing maupun serigala, singa-rubah maupun macan, dengans epenuh hati menjapakan mantra Ucchusmavajra, maka hewan jewan tersebut tidak akan berani mencelakai , bahkan akan terhindar dari kelahiran kembali di alam hewan. Jika japa mantra diadhistanakan kepada air, kemudian memercikkan air ke dalam ruangan, maka nyamuk, kecoa, tikus dan serangga yang merugikan akan menyingkir.

Terhindar Dari Bahaya RampokJika dalam tiap aktivitas selalu menjapa mantra Ucchusma, maka akan terhindar dari perampokan dan pencurian.

Mengatasi Anak Yang Menangis MalamDalam sutra dikatakan, ambil kain putih, tuliskan mantra sansekerta Ucchusmavajra diatasnya, kemudian adhistana dengan mantra Ucchusma, tiap satu kali penjapaan ikat satu kali, total 108 kali, kemudian ikatkan dibawah leher anak, dengan demikian dia tidak akan menangis lagi di malam hari, menyingkirkan gangguan dewa dan setan.


Menyembuhkan Penyakit
Dalam sutra dikatakan :

“Bila ada putera dan puteri yang berbudi, ingin menyembuhkan berbagai macam penyakit, japakanlah mantra diatas sebanyak 400,000 kali, maka si sakit akan tersembuhkan, tidak peduli bersih atau tidak, Aku akan memenuhi segala harapannya.”
Bila setiap saat, baik itu beraktivitas, diam, maupun berbaring selalu melafalkan mantra Ucchusmavajra, mampu menyembuhkan berbagai penyakit, serta penyakit yang disebabkan oleh siluman, hewan berbisa, hawa negatif , setan dan lain sebagainya. Bahkan mantra ini mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan karena arwah penagih yang mendendam karena telah dirugikan oleh kita pada kehidupan yang lampau. (Bukan berarti tidak adil, ingat bahwa Dharma ini berasal dari Buddha Yang Maha Welas Asih dan Bijaksana, pasti akan memberikan manfaat bagi arwah penagih tersebut, sehingga hawa dendamnya akan sirna dengan sendirinya)

Memperoleh Keturunan
Sutra tertulis :

“Tidak mempunyai keturunan, atau pihak wanita menderita penyakit misterius, atau dipengaruhi oleh kuasa setan rahim, bentuklah mudra Doushemenyerap semuajapakanlah mantra Ucchusmavajra, maka akan memperoleh keturunan.”

Menemui Almarhum
Bila kita merindukan almarhum kerabat kita , ingin berjumpa dengannya, pada hari peringatannya, berpantang makan, memberikan pujana pada Para Buddha di stupa Buddha, memohon ashidtana dari para Buddha, kemudian cari ruang yang bersih, dengan sepenuh hati menjapakan mantra Ucchusmavajra, maka dalam mimpi akan bertemu dengan almarhum.


Dilindungi Para Dewa
Bila dalam setiap aktivitas, duduk maupun berbaring, senantiasa melafalkan mantra Ucchusmavajra, maka para dewa di jalan maupun semua kuil, semua akan menghormati Anda, bahkan mengikuti untuk melindungi Anda !


Menyeberangkan Arwah
Asalkan para insan enam alam dapat mendengarkan mantra Ucchusmavajra, maka akan segera memperoleh kelahiran di alam yang lebih tinggi.


Petunjuk Mimpi Dari Yidam
Yang menekuni sadhana Vajra Ucchusma, dalam samadhi maupun dalam mimpi akan bertemu dengan Sakyamuni Buddha maupun Buddha Dewa Raja Yang Maha Berdaulat (Ucchusma) , segala harapan pasti segera menjadi sempurna.

Yidam Selalu Menyertai
Bila senantiasa menjapakan mantra Ucchusmavajra, maka yidam akan senantiasa beserta kita untuk melindungi kita, tidak akan terlukai oleh bencana perampokan, air-api, lima bala tentara dan lain sebagainya, memperoleh panjang usia. Jika makanan tidak bersih, bisa diashitana dengan mantra sebanyak 7 kali terlebih dahulu, maka akan terhindar dari segala macam racun !


Menerima Vyakarana
Metode Sadhana Ucchusma Vajra mampu meberikan banyak manfaat bagi para insan di masa akhir Dharma, supaya membangkitkan Boddhicitta, menapaki jalan Boddhi. Meskipun praktisi yang melafalkan mantra belum mencapai tingkatan kesucian, sepuluh penjuru Buddha yang mendengarkan suara pelafalan mantra kita, semua akan memberikan vyakarana kepada kita, kelak akan mencapai Kebuddhaan.



Berbagai manfaat diatas hanya dikutip berdasarkan beberapa sutra Ucchusmavajra. Namun sesungguhnya manfaatnya adalah tanpa batas. Namun praktisinya harus menerima Catur Sarana, membangkitkan Bodhicitta, menapaki realisasi prayoga, Guru dan Yidam, kemudian menerima abhiseka penekunan Ucchusmavajraphala.
Kesaksian Bersejarah Seputar
Penjapaan Mantra Ucchusma Vajra

Vajrakila Yang Mengangkasa
(Mahabhiksu Huichi )
Bhiksu Huichi, seorang bhiksu agung pada jaman Tang, yang menetap di Vihara Bodhi (Putisi) di Qiantang, mengajarkan sadhana keseluruhan mantra Ucchusma Vajra. Saat Beliau menjapakannya selama dua tahun, Beliau memperoleh kontak batin, yaitu vajrakila Ucchusma mengangkasa, dapat diarahkan sesuai kehendak. (Tercatat di : Shuiluyigui Bab 1 Bagian Simabandhana.)
Keterangan : dalam Sutra Ucchusma Vajra Raja Dewa Maha Berdaulat ada gatha pujian yang menyatakan :
“Dengan tulus dan khidmat membentuk mudra tak tergoyah (dan japa) seratus ribu kali, saat vajrakila Ucchusma bergetar dan air meluap-luap, persembahkanlah pelita, maka vajrakila akan meancarkan cahaya, atau bisa berbicara atau menampilkan kekuatan gaib, kemudian akan hadir penjelmaan jantung Buddha Yang Maha Pengasih.”
“Saat sang Devaraja (ucchusma) memberikan kontak, maka si penjapa akan memperoleh wejangan Dharma, siapkanlah sebuah bejana dipenuhi air bersih, japakanlah mantra rahasya Ku siang dan malam tanpa henti. Maka air akan meluap-luap, vajrakila akan bergerak dan memancarkan cahay, menampilkan kegaiban.”

Terlahir Di Sukhavati Dengan Mantra ucchusma
(Mahabhiksu Xianchao)
Mahabhiksu Xianchao dari Dinasti Song Selatan, secara langsung menerima sadhana penjapaan mantra Ucchusma dari Vajradharatripitaka, sehingga mampu menyembuhkan penyakit dan mengikis ikatan dendam.。Kemudian Beliau menetap di Vihara Yongshou,saat Beliau jatuh sakit, nampak Buddha Bodhisattva menjemputnya dengan menaiki padmasana, di sekitarnya penuh dengan alunan musik surgawi. Kemudian, saat itu semua siswa memohon supaya sang bhiksu bisa hidup lebih lama lagi untuk menolong yang menderita, mendadak fenomena Tanah Suci sirna, sang Mahabhiksu bertambah usia selama 15 tahun, selama itu pula Beliau tekun melakukan penjapaan dan menunjukkan kemampuan menolong insan yang menderita. Sampai pada akhirnya, tercium aroma wangi , terdengar alunan music surgawi, Buddha dan Para Suciwan kembali lagi menjemput, kemudian sang Mahabhiksu duduk bersila menghadap ke Barat dan meninggalkan tubuh jasmani Nya. (tercatat : Fozutongji Juan 27) , Tripitaka book 49 hal 280,. Atau di Buku ke 161 dari Fojiaozang ; Halaman 671 Buku Riwayat Sangha Agung Edisi Terbaru, bab 42, hal 671)
Keterangan : Mahabhiksu Xianchaomemperoleh banyak kontak batin dan kemanjuran dalam penjapaan mantra Ucchusma, Tiap menjapa mantra ia akan menyembuhkan penyakit dan meleraikan ikatan dendam, kemudian saat beliau semakin tua dan tubuh jasmaninya mengalami kerusakan , para siswa memohon pada Mahabhiksu untuk menetap di dunia menolong para insan, mahabhiksu menyanggupinya dan hidup lagi selama 15 tahun, kemudian dengan panjapaan mantra Ucchusmavajra, Beliau menyelamatkan insan.

Selasa, 14 September 2010

Yamantaka

大威德金剛佛

Yamantakavajra Buddhaprabha
一 九九五年九月十七日下午,我們自西安撘乘四點四十分的民航班機飛往桂林。約五點三十五分左右,在機窗外的左方,出現「佛光」。在這以前,我看見佛或佛光, 經常是我一個人看見,其他人一無所覺,然而這一回,不同了。左側機翼的旁邊,真的有濃濃一大圈彩虹光,彩色清晰燦爛,非常明亮耀眼,隨著飛機前進。在虹光 的中心,還可以清晰地看見端坐著一位金剛菩薩。這一傳十,十傳百。全機的人議論紛紛。

  「是光線折射造成﹖」
  「是自然界的現象﹖」
  「是幽浮﹖」
  「是佛菩薩的顯現﹖」
Pada tanggal 27 September 1995 pukul empat lebih empat puluh menit sore hari , kami dari Xian terbang menuju Guilin. Kira-kira pukul lima lebih tiga puluh lima menit di luar jendela pesawat sebelah kiri muncul sinar Buddha. Sebelumnya saat saya melihat Buddha atau sinar Buddha , biasanya hanya saya sorang yang melihatnya, yang lain tidak merasakan apa-apa, namun kali ini tidak sama. Disamping sayap pesawat bagaian kiri, sungguh muncul lingkaran sinar pelangi yang amat jelas, warnanya jernih dan kemilauan, sangat terang menyilaukan, sinar itu berjalan maju mengikuti laju pesawat. Di tengah lingkaran pelangi dengan jelas terdapat seorang Bodhisattva Vajra yang duduk dengan penuh keagungan. Fenomena ini segera tersebar diantara semua penumpang pesawat, semua penumpang langsung riuh rendah mengutarakan kekagumannya.

  「Apakah ini timbul dari refleksi sinar cahaya ﹖」
  「Apakah ini adalah fenomena alam ﹖」
  「Apakah ini U.F.O ﹖」
  「Apakah ini adalah kemunculan Buddha Bodhisattva ﹖」
Oooooooooooooooooooooooooo

  一般說來,以前我們拍照時,拍到很多放光照片,人們都說是「暗房技術」,現在大家肉眼全看見了,這五色彩虹光的金剛菩薩光圈,眾人共見,還不信嗎﹖
  到了五點五十分左右,虹光忽然毫無來由的消失了,大家再也找不到,看不到了,方才十多分鐘絢麗的示現,彷彿如在夢幻一般。
Dulu, saat kita memotret, banyak menghasilkan foto sinar, banyak orang yang mengatakan ini adalah hasil rekayasa, sekarang semua bisa melihatnya dengan mata jasmani, lingkaran cahaya pelangi lima warna dari Bodhisattva Vajra, banyak yang melihatnya bersama, apakah masih bisa tidak percaya ?
  Sampai sekitar pukul lima lebih lima puluh menit , tiba-tiba cahaya pelangi tersebut sirna tanpa bekas, semuanya tidak dapat melihatnya lagi, sepuluh menit lebih kemunculannya bagaikan berada di alam mimpi.
Ooooooooooooooooooo

  我常常想,我是密教的行者,不管何時何地,我的本尊及護法,隨時隨地和我永不分離,我只要一上飛機,我即刻觀想本尊住頂,護法在四周。
  我的手暗中結印。
  我唸本尊咒及護法咒堅固。
  這一次,由西安飛廣西桂林,我觀想「大威德金剛」,我結大威德金剛手印,我持大威德金剛咒,我持咒的時間甚長,一直持個不停。
Saya sering berpikir, saya adalah seorang sadhaka tantrayana, tidak pedulu dimanapun dan kapanpun, Yidam dan Dharmapala ku selamanya tidak terpisahkan dariku, asalkan saya hendak naik pesawat, saat itu juga saya bervisualisasi yidam menetap di atas usnisa dan Dharmapala berdiri di empat penjuru.
  Tangan saya diam-diam membentuk mudra.
Saya melafal mantra Yidam dan Dharmapala dengan penuh keyakinan.
  Kali ini, dalam penerbagngan dari Xian sampai GUanglin, saya bervisualisasi Yamantakavajra, saya membentuk mudra Yamantakavajra, menjapa mantra Yamantakavajra, saya sangat lama membacanya, terus menjapa tanpa henti.
Oooooooooooooooooooooooooooo


  我告訴大家︰
  「這一次到中國大陸旅行,大家都是很有福份的,全程都有佛菩薩金剛護法隨行,一路上大家都很平安,無災無難,這要感謝護法菩薩。」

  我又告訴他們︰
  「剛才我一上飛機,就召請大威德金剛,持印唸咒,恒久時光而不輟,而大威德金剛一定到的,同時也顯現了大威德金剛曼荼羅給大家看,真是好極了。」

  大家聽了,均歡欣鼓掌。
Saya beritahu semuanya :
  “Perjalanan ke Tiongkok kali ini, semuanya sangat memiliki berkah, dalam setiap perjalanan selalu disertai oleh para Buddha Bodhisattva serta Vajra Dharmapala, semuanya senantiasa selamat dalam perjalanan, tiada kesulitan dan tiada petaka, harus bersyukur pada Para Dharmapala Bodhisattva.”

  Saya juga memberitahu mereka :
  “Tadi begitu saya naik pesawat, langsung mengundang Yamantakavajra, membentuk mudra dan melafal mantra, sampai lama sekali tanpa henti, Yamantakavajra sudah pasti hadir, pada saat yang bersamaan Beliau juga menampilkan mandala Yamantakavajra kepada semuanya, sungguh baik sekali.”
  Mendengar ini, semuanya bertepuk tangan.

ooooooooooooooooooooooooooooooooooo

  我在飛機上,看見大威德金剛曼荼羅,出現五色,這五色是白、綠、桔、藍、紅。
  有火焰。
  一般說來,這是很完整的大威德金剛曼荼羅。
  中央白色是金剛部大威德。
  西方紅色是彌陀大威德。
  東方藍色是佛部大威德。
  南方桔色是寶生大威德。
  北方綠色是事業大威德。

  上方虛空分有三簇,中為金剛持與大威德傳承祖師。右為觀音、文殊、金剛手三大士,左為釋迦牟尼佛與綠度母、白度母。
  下方為護法眾,有六臂大黑天、四臂大黑天、吉祥天母、長壽佛母、毘沙門天、五明尊者。
  我在飛機上,看見金剛菩薩的曼荼羅,不止一次,已有無數次,數也數不清。
Diatas pesawat saya melihat Mandala Yamantakavajra dalam pancawarna, panca warna ini adalah : putih, hijau, kuning, biru dan merah.
Ada nyala api.
  Ini adalah sebuah mandala Yamantakavajra yang sangat lengkap.
Tengah, berwarna putih, adalah Yamantaka Vajrakula.  
  Barat, berwarna merah, adalah Yamantaka Amitabha.
  Timur, berwarna biru adalah Yamantaka Buddhakula.
Selatan berwarna kuning adalah Yamantaka Ratnasambhava.   
Utara berwarna hijau adalah Yamantaka Karman.  

  Di angkasa sebelah atas terbagi menjadi tiga bagian, tengah adalah Vajradhara dan para Guru Silsilah Dharma Yamantaka. Kanan adalah Trimahabodhisattva yaitu Avalokitesvara, Manjusri dan Varapani. Sebelah kiri adalah Sakyamuni Buddha dengan Tara Hijau dan Tara Putih.
  Bagian bawah adalah para Dharmapala, ada Sadbhuja Mahakala, Caturbhuja Mahakala, Mahasri Devimatrika, Amitayus Baghavati, Vaisramana Deva dan Pancavidyarya.
  Di atas pesawat, saya melihat mandala Bodhisattva Vajra, tidak hanya sekali, namun telah berkali-kali, tak terhitung lagi.

ooooooooooooooooooooooo

  我曾看見「忿怒蓮師」的曼荼羅,正是蓮華生大士示現的忿怒相。
  是一面二臂三目,身黑藍色,張口裂牙捲舌。
  赤髮上沖。
  頭戴五骷髏冠。右手金剛杵,左手捉九足鐵蝎子,頸掛五十人首。
  兩足右曲左伸,足踏二魔。

  那段日子,我正修習「忿怒蓮師」及「普巴金剛」雙尊合修,因此在飛機上,依照因緣而顯現。
  再次的看見佛光曼荼羅,感恩頂禮
Saya pernah melihat Mandala Krodhapadmaguru, merupakan rupa krodha dari Padmasambhava Guru. Berwajah satu, dua lengan, tiga mata, tubuh berwarna biru gelap, taringnya mencuat dan lidahnya tergulung ke atas.   
  Rambut merah berdiri.
  kepala mengenakan mahkota lima tengkorak, tangan kanan membawa vajra, tangan kiri membawa kalajengking besi berkaki Sembilan, leher terkalung lima puluh kepala .
Kedua kakinya, yang kanan menekuk , yang kiri lurus dan menginjak dua mara.
  Pada hari-hari itu saya sedang menekuni sadhana krodha Padmasambhava dan Vajrakillaya , dua adinata ini saya gabungkan sadhananya, maka di atas pesawat muncul fenomena berdasarkan nidana ini.
Terhadap fenomena kemunculan mandala Sinar Buddha yang kesekian kali ini, sungguh patut bersyukur dan bersujud.

Source : Grand Master Book 116 (黃河水長流 – Huangheshuichangliu)

Glorious Vajrasatva Part V




Glorious Vajrasatva Part V

金剛薩埵說此語,清淨無間罪異熟,恢復密乘之誓言,一般不善何須說
Demikian sabda Vajrasattva :
Menyucikan dosa anantarya (tanpa batas/berat), memulihkan ikrar Tantrayana, apalagi dosa-dosa kecil.

何者為病所折磨,亦定脫離彼痛苦,傳染瘟疫出現時,自己明觀為本尊,
...誦此心咒不受害。
Bagi yg menderita sakit penyakit, pasti terbebas dari derita itu.
Saat wabah merajalela, visualisasikan dgn jelas diri sendiri adalah yidam, japakanlah mantra hati ini, maka tak akan tertular oleh wabah.

何者受惡咒刃擊,持誦此咒返回己。求義啟程誦此咒,
必定脫離畏懼聲。
Barangsiapa terkena guna-guna, dgn menjapa mantra ini, maka akan berbalik pada si pembuat. Bagi yg memohon keberanian , japakanlah mantra ini, pasti akan terbebas bahkan dari suara yg menakutkan.

魔障畏障損害時,誦此明咒彼魔逃,任何有情雖求子,
依此明咒傳宗代
遭受煩惱貧困者,念誦此咒得珍寶,何者攝眷若誦此,
三有亦集為眷屬。
Saat rintangan mara dan teror menghantui, menjapa mantra vidya ini akan terbebas dari gangguan mara. Para insan yg memohon keturunan, dengan mantra ini, akan lestari keturunannya.
Yang menderita karena kemiskinan, menjapa mantra ini akan memperoleh ratnamanikam. Yang menginginkan kerabat, dgn menjapa ini, bahkan semua di triloka akan menjadi kerabatnya.

四種事業定成就。自己持誦能清淨,冒犯晦氣百字明,
依此酬補諸失戒,根除惡趣誦此咒。
Keempat karman pasti berhasil (tolak bala, kerukunan, berkah & penaklukan)
Diri sendiri menjapa akan tersucikan, mantra seratus suku kata yg menghancurkan kesialan, menggenapi kekurangan dalam sila, menyingkirkan semua alam rendah.

若於時機成熟時,明觀見修誦此咒,
三七十四二十一,抑或一百零八遍,則能酬補諸失戒,從三惡趣得解脫。
觀想本尊誦此咒,成為三世佛之子
Saat waktunya tiba, dgn visualisasi-perenungan dan penjapaan, 3-7-14-21 atau 108 kali, mampu menambal semua sila, terbebas dari tiga alam rendah.
Memvisualisasikan yidam Vajrasattva dan menjapa mantra ini, menjadi putera Buddha Masa Lampau, Sekarang dan Yang Akan Datang.

Om Vajrasattva Samaya.
Manu Palaya.
Varjrasattva Tvenopati tsa.
Dridho Mebhava.
Sudhokhayo Mebhava.
Supokhayo Mebhava.
Anuradho Mebhava
Sarva Siddhim Me Prayaccha
Sarva Karma Su Cha Me
Chittam Shriyam Kuru Hum
Ha Ha Ha Ha Hoh, Bhagavan
Sarva Tathagata Vajra mame Muncha
Vajre bhava Maha Samaya Sattva
Ah Hum Phat !

Heart : Om Vajrasattva Ah Hum Phat

source :
Vijayabhisekarajatantra

Kurukulla Bhagavati

Kurukulla Bhagavati



Kurukulla Bhagavati

Kurukulla Baghavati nama lainnya adalah Zuoming Fomu (Zuo = Segera Melakukan, Ming = Pengetahuan / Vidya , Fomu = Baghavati) Beliau adalah Bunda yang segera memberikan vidya untuk menghancurkan kegelapan batin.
Kurukulla Baghavati berada dalam kesadaran para insan dan memenuhi semesta ini, maka Beliau disebut juga Sanjiezizai Kongxingmu (Triloksvara Baghavati / Bunda Yang Leluasa di Triloka) , dengan kata lain Beliau merupakan salah satu manifestasi sifat dan kekuasaan Sang Penguasa Semesta itu sendiri (dalam Buddhisme, mampu menguasai mikrokosmos / tubuh dan batin sendiri = mampu menguasai makrokosmos, seluruh isi semesta, dengan kata lain menjadi leluasa tak lagi diperbudak oleh khayal dalam semesta ini)
Oleh karena itulah Kurukulla Baghavati mampu menyerap dan memasuki ke dalam kesadaran tiap insan. Merupakan salah satu Adinata Terpenting di Keluarga Teratai (Amitabha).
Kurukulla Bhagavati bersumber dari Hevajra Tantra, merupakan manifestasi Amitabha Buddha dengan Tara Merah, termasuk dalam kategori Vajra Dakini dari Padmakula. Kurukulla Baghavati memeiliki berbagai warna tubuh, merah, putih, hitam dan lain sebagainya. Yang paling utama adalah Kurukulla Merah.
Menekuni Mantra Hati Kurukulla akan memperoleh keleluasaan tubuh dan pikiran, segera mencapai tingkatan leluasa. Memperoleh panjang usia (Karena Beliau juga merupakan sifat Buddha Amitayus / Amitabha, Buddha panjang usia ), kata-kata yang merdu dan penuh kesungguhan, Prajna Sunyamahasukha, realisasi kemampuan menyerap batin semesta, cahayanya menerangi insan tiga alam derita, sukses dalam keempat karman (tolak bala, rejeki, kerukunan dan penaklukkan), terlahir di alam surga, menghancurkan kegelapan mencapai pencerahan, memutus segala kemelekatan dan pikiran kacau (terutama yang disebabkan oleh kemelekatan pada cinta duniawi), segera menyempurnakan duniawi dan adi duniawi, memperoleh anasrava , disukai banyak pihak, memperoleh penghormatan dari bawahan dan disenangi atasan, memperoleh jodoh yang baik dan semakin rupawan.
Salah satu aspek Utama dari Kurukulla Bhagavati adalah Maha Vasikarana, Maitri Karuna nya adalah Maitri Karuna yang universal kepada semua makhluk tanpa membeda - bedakan. Melalui aktivitasnya Kurukulla Bhagavati tidak hanya dapat menarik hati insan untuk saling dan mengasihi satu sama lain, tetapi juga dapat menarik seluruh makhluk yang berada di dalam Samsara untuk menapaki jalan menuju Pembebasan Agung melalui Praktek Buddha Dharma yang sejati.

Cerita Mengenai Asal Mula Pintu Dharma dari Kurukulla Bhagavati
Pada jaman dahulu, ada seorang Raja yang bernama Dorje Naljorma. Beliau memiliki banyak istri dan selir, serta memimpin rakyat jelata yang tak terhingga banyaknya. Diantara para istri dan selirnya, ada seorang ratu yang terkemuka dan berpengaruh, namun raja tidak sudi mendampinginya. Maka itu, ratu berkata kepada seornag dayang yang perngertian, "Temukanlah ilmu sakti untuk memikat raja!" Dayang ini kemudian mencari ke seluruh pelosok kota, terakhir tibalah ia di sebuah pasar yang menjual benang. Tampak olehnya seorang gadis yang angat cantik berkulit merah gelap, dan ia meminta petunjuk kepadanya. GAdis itu menyerahkan sebungkus makanan dan berkata, "Permintaan pemohon akan terpenuhi!" Sekembalinya, dayang menyerahkan makanan itu kepada ratu, dan menceritakan asal - usulnya. Ratu tidak berani memanfaatkannya pada diri raja karena khawatir bila makanan itu mengandung racun, sehinga kemudian Ratu melemparkan maknan ini ke dalam sebuah telaga kecil yang berada di sisi istana. Tak disangka, maknan ini ternyata dimakan oleh Rajanaga yang berada di telaga tersebut, sehingga Rajanaga pun menjadi terpikat oleh Ratu. Kemudian Rajanaga menjelama menjadi Raja (RAja Dorje Naljorma) dan menghampiri ratu, sehingga ratu pun hamil.
Raja menjadi murka mendengar kabar bahwa Ratu hamil karena Raja merasa belum pernah menyentuh Ratu (melakukan hubungan seksual drngan ratu), sehingga Raja memerintahkan untuk menghukum Ratu sesuai dengan pratran yang berlaku. Ratu membela diri, sehinga kemudian Raja berkata, "Coba saya selidiki dahulu!" Ia pun memerintahkan dayang tersebut untuk pergi mencari gadis yang berkulit merah gelap itu. Setelah ditemukan, gadis berkulit merah galap tersebut diundang ke istana. Dari hasil introgasi, Raja menyadari bahwa Gadis tersebut adalah Kurukulla Bhagavati, lalu Raja pun memeluk kaki beliau dan memohon Abhiseka. Selain menerima Abhiseka, raja juga diajarkan sila sehingga ia berhasil mencapai Pencerahan Awal dan Pencerahan Venaka, lalu ia pun berceramah dan melatih diri sehingga memiliki Mahaprajna rangkap. Setelah itu ia Tercrahakan dengan Sadhana Bhagavati.
Melalui Sang Raja, Sadhana ini diwariskan kepada Guru Vajrasana Cilik, Bhiksu Wari, dan Lima Leluhur Aliran Sakya hingga berkembang di daerah Tibet dan menjadi salah satu dari 13 Ajaran Emas yang tidak pernah keluar dari tembok vihara (13 Sadhana berharga Aliran Sakya yang tidak diwariskan). Meski Pencerahan Awal dan Pencerahan Venaka dapat dicapai dengan melaksanakan Latihan ini dari Kurukulla Bhagavati dan menjalankan Sila nya, tetapi yang terpenting adalah Ajaran ini cocok untuk menakhlukkan orang yang berpandangan lain (Pandangan salah / sesat). Melatih dan menjapa Mantra Adinata ini juga dapat meningkatkan Prajna, Sadhana kekayaan tersebar luas, memperbesar kewibawaan, dan Pahala yang berlimpah.Konon Kaisar Ganlong pernah melatih Sadhana ini sehingga dirinya dihormati orang banyak. Jika sadhana ini dilatih ornag awam, maka mereka akan hidup dengan penuh sukacita, juga dapat meningkatkan Berkah dan Prajna. Dahulu Sadhana ini jarang diwariskan, kini juga tidka banyak diwariskan, maka Sadhana ini sangatlah berharga.
Kurukulla Bhagavati bertubuh merah melambangkan hati manusia dapat ditaklukkan, memiliki satu kepala melambangkan hanya ada satu kebenaran sejati, memiliki tiga mata melambangkan melihat ketiga waktu, mengenakan mahkota dari lima tengkorak melambangkan Panca Prajna dari Panca Buddha Vajra juga melambangkan menakhlukkan kelima racun, memiliki empat lengan melambangkan sudah terbebas dari empat jenis kelhiran dan juga melambangkan empat macam keberhasilan (Melenyapkan musibah, menambah kekayaan, menaklukan hati manusia, melenyapkan Mara) dan juga melambangkan Catur Paramana, tangan kiri dan tangan kanan pertama memegang busur dan anak panah Bunga Utpalamelambangkan Samadhi dan Prajna, Tangan kanan kedua membawa Kait Bunga Utpala melambangkan Vasikarana, tangan kiri kedua membawa Tali / Jerat yang terbuat dari Bunga Utpala melambangkan kekuatan yang tanpa batas / dominasi atas segala bantuk keuatan, memiliki dua kaki melambangkan kesatuan antara Sila dan Samdahi, tubuh yang telanjang melambangkan tidak ada lagi kemelekatan, mengenakan kulit harimau melambangkan sudah terbebas dari segala bentuk kebencian, mengenakan mala dari 50 kepala manusia melambangkan sudah terbebas dari segala bentuk pikiran (dualisme pikiran)



Sadhana Api Tummo Vajravarahi


Sadhana Api Tummo Vajravarahi

(Intisari Ceramah Dharma Raja Buddha Lian Sheng Tanggal 6 Januari 2009 di Cetiya Faming)


Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala! Ketua Cetya Faming , Para Acarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya! (Hadirin tepuk tangan) Mengenai "Samadhi Api Tummo Vajravahari", tadi saat melakukan abhiseka "Bhadra Kumbha Prana" dan "Api Tummo" di Cetiya Dapeng, saya pernah menjelaskan pada Anda semua, pada posisi 4 jari di bawah pusar, ada sebuah segitiga. Segitiga itu melambangkan api; bulat dalam lima unsur melambangkan logam, kayu berbentuk persegi panjang; bujursangkar adalah tanah; air berbentuk tak beraturan, air bentuknya macam-macam. Api adalah segitiga. Jadi, kita visualisasi sebuah segitiga pada posisi 4 jari di bawah pusar, lantas, di tengah ada sebelah aksara "AH", tulisannya begini "ㄎ", agak mirip api yang menyala, yakni sebelah dari aksara "AH". Di tengah segitiga, sekali menyalakan api, asalkan Anda merasakan api ini, ini menggunakan visualisasi, dalam aspek visualisasi dikatakan, api yang merah, panas, dan terang ini langsung berubah menjadi "Vajravahari", dari setitik api ini langsung berubah menjadi "Vajravahari", perlahan-lahan membesar, menjadi sebesar tubuh Anda, Anda sendiri pun berubah menjadi "Vajravahari"; saat ini, Anda menjapa mantra "Vajravahari", mengukuhkan diri sendiri, memasuki samadhi, yakni "Samadhi Api Tummo Vajravahari". Alasannya bukan pada kita mengundang "Vajravahari", yakni "Dorje Pagmo". Wujud "Vajravahari" adalah memegang "khatvanga", ada tiga buah tengkorak, melambangkan "loba", "dosa", dan "moha", dirangkaikan dengan tulang seorang manusia. Anda harus bervisualisasi wujud "Vajravahari", satu kaki berdiri, satu kaki diangkat, warna merah, sama seperti api. Setelah Anda bervisualisasi api tummo ini menjadi "Vajravahari" yang sangat halus, buatlah tubuh "Vajravahari" membesar lewat pernapasan penuh Anda, setelah bernapas penuh 10 kali, tiba di cakra reproduksi; setelah bernapas di cakra reproduksi 10 kali, tiba di cakra pusar; setelah bernapas 10 kali di cakra pusar, tiba di cakra hati; setelah bernapas 10 kali, tiba di cakra tenggorokan; setelah bernapas 10 kali, tiba di cakra kening, kemudian "menyentuh", dari semacam "sentuhan", api ini "menyentuh" bodhi putih di cakra kening, yakni cairan candra bodhicitta, biarkan ia menetes, kemudian mundur kembali, mundur ke cakra hati. Cairan candra bodhicitta dan api tummo, menyatu di cakra hati, buka cakra hati, inilah "Samadhi Api Tummo Vajravahari" yang terpenting. Lebih dulu menggunakan metode visualisasi wujud, ubah diri sendiri menjadi "Vajravahari", inilah "Samadhi Api Tummo Vajravahari". Pada dasarnya seperti itu, yakni visualisasi api menjadi "Dorje Pagmo". Bagaimana dengan air? Yakni cairan candra bodhicitta, juga separuh aksara "AH", ini adalah aksara "HAN", aksara "HAN" turun, saling menyatu mengikuti separuh aksara "AH", di atas cakra hati adalah sebuah "AH". Dapat membuka kelima cakra, misalnya buka dulu cakra pusar, buka cakra reproduksi, buka cakra hati, buka cakra kening, buka cakra tenggorokan. Di kelima tempat ini ada Panca Buddha, Panca Buddha juga boleh dikatakan Panca Vajra, Panca Buddha pun berubah menjadi Panca Vajra. Ini adalah sadhana jenis lain. Pertama-tama, Anda harus memohon "Vajravahari" datang membantu Anda, ada sebuah gatha, tertulis di buku, memohon "Vajravahari" membantu api tummo Anda agar dapat segera menyala, yakni menjadikan "Vajravahari" sebagai umpan, supaya api tummo Anda segera menyala, cara ini adalah "Samadhi Api Tummo Vajravahari". (Hadirin tepuk tangan)



Bodhipathapradipah (Pelita Yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan)


Bodhipathapradipah

(Pelita Yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan)

Namo Manjughosa Kumarabhuta!

1. Dengan penuh hormat aku bersujud kepada
Semua Jina dari ketiga masa
Kepada Dharmanya serta Sanghanya
Setelah didesak oleh siswaku yang baik Jang Chub O
Aku akan menulis Pelita Yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan.

2. Memahami bahwa terdapat tiga golongan makhluk
Sebagai yang berkapasitas kecil, sedang dan besar
Untuk menjelaskan ciri-ciri mereka masing-masing
Aku akan menuliskan yang menjadi perbedaannya.

3. Mereka yang dengan berbagai cara ingin memperoleh sekedar kebahagiaan
samsara bagi dirinya sendiri
Dianggap sebagai berkapasitas kecil.

4. Mereka yang berpaling dari kebahagiaan samsara, menolak kejahatan
Dan mengupayakan pembebasannya sendiri
Dikatakan sebagai yang berkapasitas sedang.

5. Mereka yang setelah memahami penderitaannya sendiri
Berkeinginan mengakhiri penderitaan makhluk lain dengan sempurna
Adalah orang dengan kapasitas agung.

6. Bagi makhluk agung ini
Yang menginginkan tercapainya Pencerahan Tertinggi
Aku akan menjelaskan cara sempurna
Yang diajarkan oleh para Guru.

7. Di hadapan lukisan, arca dan sebagainya dari Hyang Buddha yang sempurna
Di hadapan stupa dan kitab suci
Persembahkan bunga, dupa, serta apa saja yang dimiliki
Serta puja tujuh bagian yang terdapat dalam Arya Samantabhadra-pranidhana-raja.

8. Dengan pikiran yang tak akan pernah berpaling (hingga)
tercapainya Pencerahan Sempurna
Dan keyakinan yang kuat pada Hyang Triratna
Dengan berlutut di tanah dan dengan tangan beranjali
Pertama-tama nyatakan berlindung tiga kali.

9. Selanjutnya, setelah membangkitkan belas kasih pada semua makhluk
Pikirkan mereka semua dirundung oleh penderitaan dari kelahiran di ketiga alam rendah,
dari kematian dan sebagainya
Dan dengan kehendak untuk membebaskan makhluk hidup dari penderitaan yang berwujud,
dari penderitaan karena perubahan, dan dari benih penderitaan, bangkitkan kehendak
untuk mencapai Pencerahan dengan janji yang tak tergoyahkan.

10. Kebajikan dari membangkitkan bodhicitta aspirasi
Dijelaskan dengan sempurna oleh Arya Maitreya di dalam Gandavyuha-sutra.

11. Dalam membaca ajaran atau mendengarkan dari seorang Guru
Pelajarilah dengan tekun kebajikan tak terbatas dari bodhicitta yang sempurna
sehingga ia mungkin dapat berada dalam dirimu.
Dengan cara demikian bangkitkan bodhicitta secara berulang kali.

12. Di dalam Suradatapariperccha-sutra kebajikannya dinyatakan dengan jelas.
Aku hanya akan mengutipnya tiga slokha di sini.

13. “Bila ia berwujud dalam bentuk nyata
Kebajikan membangkitkan bodhicitta
Akan sepenuhnya memenuhi antariksa
Dan bahkan melampauinya.”

14. “Bila seseorang memenuhi dengan permata
Alam para Buddha yang sebanyak butiran pasir
Di sungai Gangga dan mempersembahkannya kepada Sang Pelindung Dunia,”
“Dan jika seseorang menangkupkan kedua telapak tangannya kemudian dalam hati memberikan penghormatan pada bodhicitta, persembahan demikian akan jauh lebih utama. Ia tidak akan terbatas.”

15. Setelah membangkitkan bodhicitta aspirasi
Terus menerus berusahalah untuk memperkuatnya
Juga untuk mengingatnya dalam hidup yang akan datang
Jagalah ikrar dengan baik sebagaimana yang diajarkan.

16. Tanpa ikrar bodhicitta hakiki
Kesempurnaan bodhicitta aspirasimu tak akan berkembang.

17. Karena itu, mereka yang ingin memperkuat aspirasinya mencapai Pencerahan
akan dengan mantap berusaha menjalankan ikrar tersebut.

18. Mereka yang telah memiliki salah satu dari ketujuh sila pratimoksha atau
ila seumur hidup lainnya, memiliki dasar yang baik untuk mengambil ikrar bodhisattva.
Kecuali ini tidak ada jalan lain.

19. Dari ketujuh macam sila pratimoksha yang diajarkan oleh Tathagata,
mereka yang menjalankan sila murni kebhiksuan adalah yang tertinggi.

20. Sebagaimana ritual yang dijelaskan di dalam bab sila Bodhisattvabhumi,
ambillah sila dari seorang Guru yang memiliki kualifikasi sempurna.

21. Ia yang trampil dalam upacara pemberian ikrar, yang menjalankan sila,
pantas untuk memberikannya dan berbelas kasih adalah Guru yang qualified.

22. Dalam keadaan di mana engkau telah berusaha untuk menemukan Guru
namun tidak menemukannya, aku akan menjelaskan cara lain untuk mengambil sila.

23. Dalam sutra Manjushri-buddha-ksetralamkara-sutra, dijelaskan bagaimana
di masa lampau saat Arya Manjushri menjadi Raja Ambha membangkitkan bodhicitta.
Sekarang aku akan menjelaskannya dengan jelas sesuai kitab ini.

24. “Di hadapan Sang Pelindung aku membangkitkan bodhicitta
Aku akan memimpin semua makhluk menuju kebahagiaan
Aku akan membebaskan mereka dari lingkaran samsara.”

25. “Sejak saat ini hingga aku mencapai Pencerahan Sempurna
Aku akan menghindari pikiran jahat, kemarahan, kekikiran dan irihati.
Aku akan mejalankan sikap yang baik, menghindari kejahatan serta nafsu.
Dengan antusiasme pada sila, aku akan mengikuti prilaku para Buddha”

26. “Aku tak akan terburu-buru mengusahakan pembebasan bagi
kebahagiaanku sendiri namun demi kebajikan meskipun satu makhluk hidup akan tinggal
hingga samsara berakhir.”

27. “Aku akan mempersiapkan alam murniku nanti, tiada terbatas dan tiada terbayangkan.
Semoga semua makhluk yang berdiam di kesepuluh penjuru menjadi murni
hanya dengan mendengar namaku.”

28. “Aku akan menjaga kemurnian seluruh kegiatan tubuh, ucapan dan pikiranku.
Aku tak akan melakukan kejahatan.”

29. Jika, pada saat menjaga ikrar bodhicitta hakikimu, -sebab bagi pemurnian
tubuh, ucapan dan pikiranmu-, engkau berlatih dengan baik dalam ketiga macam sila,
penghargaanmu pada ketiga sila akan berkembang.

30. Sehingga, dengan berusaha untuk menjaga sila bodhisattva tanpa henti
(yang menghendaki) kemurnian dan Pencerahan Sempurna.
Engkau mencapai penimbunan untuk tercapainya Pencerahan Sempurna.

31. Sebab bagi tercapainya kedua pemupukan kebajikan dan kebijaksanaan
telah dikatakan oleh semua Buddha sebagai mengembangkan abhijnana.

32. Seperti halnya burung dengan sayap tidak direntangkan
tak dapat terbang mengangkasa,
tanpa kekuatan abhijnana engkau tak akan dapat menolong makhluk lain.

33. Kebajikan apapun yang dikumpulkan dalam sehari dan semalam
oleh mereka yang telah menyandang abhijnana
tak dapat disamai bahkan selama seratus kali kehidupan
oleh mereka yang tidak mencapai abhijnana.

34. Mereka yang ingin segera menyempurnakan pengumpulan bagi tercapainya Pencerahan
akan mencapai abhijnana dan hal ini melalui usaha, bukan melalui kemalasan.

35. Tanpa mencapai samatha, abhijnana tak akan muncul.
Karenanya, berusahalah terus menerus untuk mencapai samatha.

36. Bilamana faktor-faktor untuk mencapai samatha merosot,
meskipun engkau telah berusaha keras bermeditasi samatha selama seribu tahun,
ngkau tak akan mencapai samadhi.

37. Karenanya jagalah faktor-faktor tersebut dengan baik sebagaimana
yang telah dijelaskan pada samadhi varga.
Letakkan pikiranmu pada obyek apapun, dalam keadaan baik.

38. Saat engkau mencapai yoga samatha, engkau juga akan mencapai abhijnana.
Tanpa berlatih dalam prajnaparamita, avarana tak akan dapat dimusnahkan.

39. Untuk itu dengan maksud melenyapkan avarana - rintangan
bagi tercapainya kemahatahuan serta klesha -, bermeditasi yogalah terus menerus
pada prajnaparamita, dipadukan dengan upaya.

40. Prajna tanpa upaya sama halnya upaya tanpa prajna
keduanya dikatakan sebagai belenggu. Karena itu jangan abaikan keduanya.

41. Untuk mengatasi keragu-raguan tentang apakah prajna dan upaya,
aku akan menjelaskan perbedaan keduanya dengan jelas.

42. Selain dari prajnaparamita, Sang Tathagata mengajarkan
egala bentuk perbuatan baik sebagai upaya, danaparamita dan sebagainya.

43. Bodhisattva yang melalui perkenalan dengan upaya bermeditasi prajna
menggunakan obyek apapun, akan segera mencapai Pencerahan,
tetapi bukan dengan bermeditasi hanya pada tiadanya aku semata.

44. Pemahaman bahwa skandha-skandha, indria dan ayatana adalah tak terlahirkan,
bahwa ia hampa dari keberadaan yang berdiri sendiri,
adalah apa yang dipandang sebagai prajna.

45. Suatu keberadaan tidak dapat (secara mutlak) diciptakan,
dan (akhirnya) menimbulkan ketidakberadaan seperti bunga di angkasa.
Karena konsekuensi keliru pada masing-masing,
di situ tidak akan dapat ditimbulkan darinya
yang sebenarnya keduanya (yang dihasilkan) dan (tidak di hasilkan) bersamaan.

46. Keberadaan tidak timbul dari dirinya sendiri,
juga bukan dari (keberadaan) yang lain, bukan dari keduanya, tidak juga tanpa sebab.
Oleh sebab itu mereka tidak memiliki kenyataan keberadaan.

47. Selanjutnya, jika segala sesuatu dianalisa sebagai sesuatu yang tunggal atau banyak,
oleh karena mereka tidak kenyataan apapun,
itu akan membuktikan bahwa ia sesungguhnya kosong dari kenyataan keberadaan.

48. Penjelasannya dijumpai dalam karya-karya Arya Nagarjuna
seperti Sunyatasaptati-vidya dan Mulamadhyamaka
menunjukkan bahwa realitas segala benda dinyatakan sebagai sunyata.

49. Karena karya ini akan menjadi sangat panjang,
aku tak akan menguraikan lebih lanjut di sini.
Dengan kutipan-kutipan kitab suci dan penalaran,
aku akan menjelaskan secara singkat paham Prasangika
sebagai sarana meditasi pada tiadanya diri.

50. Segala keberadaan adalah tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri.
Meditasi seperti pada tiadanya diri merupakan meditasi prajna.

51. Oleh karena prajna tidak melihat sifat keberadaan atas segala sesuatu,
Dengan menganalisa prajna itu sendiri, bermeditasilah terhadapnya juga tanpa menganggap
keberadaan yang berdiri sendiri.

52. Samsara yang timbul dari pandangan keberadaan yang berdiri sendiri,
adalah kesalahan dalam memandang keberadaan yang berdiri sendiri,
oleh karena itu penghapusan segala anggapan adalah nirvana tertinggi.

53. Lebih lanjut, dalam hal ini Hyang Buddha berkata;
“Anggapan keberadaan segala sesuatu berdiri sendiri adalah mahamoha. Ia menyebabkanmu jatuh ke dalam samudra samsara. Dengan berdiam dalam samadhi yang bebas dari anggapan keberadaan yang berdiri sendiri, engkau secara langsung mencapai sunyata yang bagaikan angkasa.”

54. Beliau juga menyatakan di dalam Nirvikalpa-avatara-dharani.
“Oh Jinaputra, dalam praktek Dharma utama ini,
Jika seseorang bermeditasi tanpa menganggap keberadaan yang berdiri sendiri,
seseorang akan melampaui anggapan keberadaan segala sesuatu yang berdiri sendiri
dan secara bertahap akan sampai pada tercapainya pemahaman sunyata.”

55. Melalui sumber-sumber kitab suci dan penalaran yang demikian,
begitu engkau telah memastikan bahwa segala keberadaan adalah tak terlahirkan
dan tidak memiliki keberadaan yang berdiri sendiri,
bermeditasilah tanpa anggapan sifat keberadaan.

56. Setelah bermeditasi pada sunyata dengan cara ini,
engkau secara bertahap mencapai realisasi usna (hangat) serta lainnya,
engkau akan mencapai bumi pramudhita dan seterusnya,
dan tercapainya Pencerahan Kebuddhaan tidak jauh lagi.

57. Jika dengan melakukan kegiatan disempurnakan dengan kekuatan
mantra, -shanti, vistara dan seterusnya -,
Serta astha mahasiddhi dan seterusnya,
Engkau ingin menyempurnakan pengumpulan bagi tercapainya Pencerahan dengan mahasukha, dan bermaksud mempraktekkan tantra rahasia sebagaimana yang diuraikan dalam kriya, charya dan sebagainya, kemudian, untuk menerima vajracharya abhiseka, engkau harus menyenangkan Gururatna dalam berbagai cara; dengan mempersembahkan pelayanan dengan penuh hormat, benda berharga dan sebagainya, dan mempraktekkan ajarannya.

58. Dalam menyenangkan Guru dan menerima vajracharya abhiseka lengkap,
segala kesalahan dimurnikan, engkau menjadi siswa yang siap untuk mencapai realisasi.

59. Oleh karena sangat dilarang dalam
Paramadibuddho-ddhrta-srikalachakra-namatantra-raja,
mereka yang mempraktekkan brahmacari harus tidak (benar-benar)
mengambil guhya jnana abhiseka.

60. Jika engkau mengambil abhiseka tersebut sementara menjaga tapa samvara,
dalam mengikuti praktek yang terlarang, sila samvara mu akan merosot.

61. Dengan demikian seorang brahmacari akan melakukan pelanggaran berat
dan sudah pasti akan jatuh ke alam rendah, tak akan dapat mencapai realisasi sedikitpun.

62. Namun memberi dan menerima ajaran semua tantra,
melakukan persembahan homa, melakukan suatu puja dan sebagainya,
bukan merupakan kesalahan bagi mereka yang telah menerima vajracharya abhiseka
dan memiliki sepuluh sifat-sifat seorang vajracharya.

63. Aku, Sthavira Sri Dipamkara, setelah memahami upadesha ajaran Dharma
dari desana dan sebagainya, atas permohonan Bodhi Prabha,
telah menjelaskan secara singkat jalan menuju Pencerahan.

Bodhipatapradipah (Pelita Yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan )disusun oleh Mahaguru Dipamkara Shri Jnana telah selesai.
Diterjemahkah dan disusun dalam bahasa Tibet dari bahasa Sansekerta oleh Maha Upadhyaya India (Dipamkara Shri Jnana) dan Penterjemah Agung Geway Lodroe (Nagtso Lotsawa). Disusun di Vihara Tholing daerah Shang-shung.

Segala Pahala Kebajikan dari pembabaran Dharma di blog ini, seluruhnya dipersembahkan kepada Mula Guru Dharmaraja Lian Sheng, semoga Dharmaraja Lian Sheng selamanya menetap di dunia, dan memutar Roda Dharma dalam bentuk kendaraan besar dan kecil untuk berbagai tingkat kemampuan dalam motivasi semua makhluk yang ada saat ini. Semoga saya dapat segera mencapai Pencerahan Sempurna demi semua makhluk. Semoga semua makhluk yang hidup di Samsara dapat berjodoh dengan Buddha Dharma, mempraktekkan Dharma, setelah memperoleh pengetahuan, dapat mengalahkan musuh - musuh yang berbahaya, dari ketiga racun, dan dapat mencapai Pencerahan

Om Mani Padme Hum
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Pandita Dharmaduta Lian Hua Shi An yang telah menerjemahkan sangat banyak Materi Dharma dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia, yang mana hasil terjemahannya sangat banyak yang saya post di blog ini
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://rigjedma-myblog.blogspot.com/

Manjusri Mantra

Music

MusicPlaylist