SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA


Senin, 23 Mei 2011

Ramalan Kiamatnya Meleset, Harold Camping Ngumpet


REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Media di Amerika Serikat melaporkan Harold Camping tidak terlihat sejak prediksi kiamat yang dia siarkan itu ternyata salah. Kontak telepon dan e-mail ke Family Radio milik Harold Camping tidak dijawab. Dia memprediksikan kiamat terjadi pada Sabtu (21/5) tepat pukul 18.00 di berbagai zona waktu di belahan dunia.
Koran The Washington Post melaporkan layanan telepon untuk mencegah aksi bunuh diri dibuka untuk mengantisipasi kemungkinan orang-orang yang percaya dengan ramalan tersebut mengalami depresi setelah ramalan kiamat tidak menjadi kenyataan. Sekelompok warga dari Gereja Injil Calvary di Milpitas, California, mengadakan misa pagi untuk menghibur orang-orang yang percaya dengan isi khutbah Harold Camping.
''Kami hadir di sini sebab kami peduli kepada orang-orang ini,'' tuliskoran New York Times mengutip James Bynum yang merupakan salah seorang pemuka gereja.
Namun, banyak warga Kristen menepis pandangan Camping. Sebagian bahkan menggambarkan dia sebagai ''nabi palsu''.
Sebagian kalangan atheis berpesta untuk merayakan melesetnya ramalan kiamat. Sedangkan, sekelompok orang yang tidak percaya berkumpul di luar markas Family Radio International milik Harold Camping di kawasan Oakland, California, ketika tenggat waktu ramalan berlalu.
''Ini mungkin salah satu hal sedih yang saya pernah baca, kabar bahwa ada anak-anak di luar sana yang orang tuanya menghabiskan dana tabungan kuliah dan menjual rumah mereka,'' kata seorang wanita kepada BBC.
Camping mengatakan dia tahu tanpa secuil keraguan pun bahwa hari kiamat akan tiba. Dia menyatakan tidak ada rencangan cadangan.
Dia sudah pernah meramalkan kiamat pada tahun 1994. Para pengikutnya belakangan menyatakan ramalan itu hanya mengacu tahap antara.

http://id.berita.yahoo.com/ramalan-kiamatnya-meleset-harold-camping-ngumpet-023808195.html

Ini Dia Penemu Minuman Segar, Bubble Tea


REPUBLIKA.CO.ID, Bubble tea adalah minuman yang menyegarkan. Teh segar yang dicampur dengan jelly warna hitam kemudian diblender. Tahukah Anda siapa penemu minuman ini?
Banyak spekulasi beredar di internet soal siapa yang menemukan bubble tea. Tapi di antara spekulasi itu ada satu gerai teh dan pemiliknya yang umumnya diterima sebagai penemu minuman maknyuss ini.
Anda bisa menemukannya kalau Anda singgah ke Chun Shui Tang tea house di Taichung, Taiwan. Pendiri Chun Shui, Liu Han-Chieh, dikenal di negaranya sebagai perempuan yang menemukan bubble tea.
Bagaimana ceritanya: Menurut Han-Chieh, ide membuat bubble tea datang padanya di awal 1980-an. Ia mengunjungi Jepang dan di sana ia melihat banyak minuman kopi yang diseduh dingin. Padahal, kopi kan terkenal karena diseduh panas atau hangat.
Han-Chieh kemudian mencoba minuman teh yang disajikan dingin. Pada 1988, manajer pengembangan perusahaannya, Lin Hsiu Hui, saat rapat membuka makanan pencuci mulutnya. Makanan itu adalah puding khas Taiwan yang terbuat dari tepung tapioka dengan rasa manis.
Hui, iseng, menyampur potongan puding itu ke dalam es teh Assamnya dan meminumnya. Inilah, sepanjang sejarah, cikal bakal minuman bubble tea yang terkenal dan banyak gerainya di pertokoan.
"Semua orang di rapat itu menyukai campuran teh dengan puding tapioka itu. Kami memutuskan mencoba menjualnya di gerai teh kami. Hasilnya fantastis. Teh kami ludes dalam waktu singkat," kata Hui.
Bahkan setelah 20 tahun, kini bubble tea menyumbang pemasukkan 80-90 persen di gerai teh Hui dan menjadi minuman kebanggaan Taiwan. Sekarang, kedai bubble tea bisa ditemui di sudut-sudut jalan di Taiwan. 'Virusnya' menyebar ke Jepang, Korsel, Cina, bahkan Indonesia.
Tapi ada yang berbeda dengan gerai bubble tea milik Hui. Bila sekarang banyak gerai yang memblender teh tersebut, maka Hui lebih memilih mengaduknya secara manual. Ini, kata dia, untuk membangkitkan rasa khas dari teh dan campurannya.

http://id.berita.yahoo.com/ini-dia-penemu-minuman-segar-bubble-tea-030036062.html

Sabtu, 21 Mei 2011

Ramalan Gempa Kiamat 21 Mei 2011 Tidak Terjadi

Harold Camping meramalkan, kiamat terjadi (21/5) diawali gempa di Selandia Baru. Pengikutnya, Edwin Ramos, memperkirakan, gempa terasa sejak pukul 2 pagi waktu setempat.

Ramos yakin, gempa dapat dirasakan sejak pukul 02.00 dini hari waktu setempat (21.00 WIB kemarin). “Menurut Injil, banyak terjadi bencana di malam kiamat. Saya yakin, gempa terjadi pada pukul 18.00-21.00 waktu setempat (13.00-18.00 WIB) di Selandia Baru,” katanya.
Jika ada kamera, peristiwa itu sudah mulai bisa dilihat sejak pukul 02.00 dini hari waktu setempat (21.00 WIB kemarin), lanjutnya. Untuk itu, Ramos terus berusaha menyebarkan pesan tersebut dan menunggu momen itu.
“Saya takut sekali. Saya hanya bisa berdoa untuk saya sendiri dan keluarga saya. Saya tak tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya. Berdasarkan pantauan INILAH.COM, hingga berita ini diturunkan, tak ada laporan gempa terjadi di Selandia Baru. [ast]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1532662/ramalan-gempa-kiamat-21-mei-2011-tidak-terjadi

Ransel untuk Mengintip dari Balik Dinding


INILAH.COM - Memata-matai orang jadi lebih mudah. Namun bukan untuk konsumsi publik, tas ini dirancang khusus bagi kalangan militer untuk mengawasi orang-orang mencurigakan.
Tas ransel bernama Prism 200c ini dilengkapi teknologi radar dan dapat memindai isi bangunan dan mengawasi pergerakan orang dari balik dinding. Bentuknya seperti ransel biasa, namun terdiri atas monitor yang dapat menampilkan segala yang terjadi di balik dinding kayu, bata, bahkan beton dalam tampilan 3D.
Alat ini tentunya berfungsi untuk menjaga keamanan, sehingga dipasarkan ke lembaga pemerintah dan militer.
Prism 200c pertama kali mulai diperkenalkan oleh Cambridge Consultants, perusahaan konsultan teknologi asal Inggris, pada acara Global Security Asia 2011 (GSA) Maret lalu di Singapura. Perusahaan tersebut telah menjualnya ke lebih dari 60 negara.
Ransel pemindai seperti ini sebenarnya bukan barang baru. Versi pertamanya sudah mulai dipasarkan sejak 2006, namun harus dioperasikan oleh dua orang, karena terdiri atas dua perangkat terpisah. Hasil pemindaian ditampilkan pada layar komputer terdekat.
Namun sekarang monitornya hadir lebih kecil dan dapat dibawa-bawa, sehingga alat ini jadi single-user dan lebih praktis. Koneksinya pun nirkabel dan bersifat realtime. [mor]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1530062/ransel-untuk-mengintip-dari-balik-dinding

Ini Dia Orang yang Memprediksi Kiamat 21 Mei 2011



Harold Camping yakin dunia akan kiamat 21 Mei 2011. Anda bisa saja mengabaikan prediksi itu, namun ada pihak tertentu yang mempercayainya.
Harold Camping adalah tokoh keagama dan penyiar radio di California. Dia memiliki pengikut di seluruh dunia. Saat ini, mereka mempersiapkan ‘hari penghakiman’ pada 21 Mei 2011.
Berikut profil mengenai Camping.
Harold Camping berasal dari Colorado
Camping lahir 19 Juli 1921 di Colorado. Namun, ia pindah ke California bersama keluarganya di usia muda. Ia mendapat gelar di Teknik Sipil University of California pada 1942.
Harold Camping memulai radio keluarganya pada 1958
Setelah selesai kuliah, Camping bekerja di bidang bisnis konstruksi sebelum akhirnya membentuk dan menjadi presiden nirlaba organisasi Family Stations Inc. Setelah tiga tahun, organisasi itu memperkenalkan Open Forum, sebuah program radio yang dibawakan Camping.
Sebelumnya, Harold Camping salah memprediksi kiamat
Camping sudah menulis sekitar 30 buku dan buku “1994?” yang berisi prediksinya mengenai kiamat yang akan terjadi selama pertengahan September 1994. (Dunia ternyata masih berputar hingga hari ini).
Harold Camping sangat yakin kiamat terjadi pada 21 Mei 2011
Ketika ditanya New York Magazine apa ia cemas jika prediksinya tak terjadi. Camping menjawab, “Kiamat akan terjadi. Tuhan tak bermain dengan kita melalui Injil. Bahkan, saya tak mau memikirkan pertanyaan itu. Kiamat akan terjadi."
Terdapat beberapa orang meragukan Harold Camping
Camping memang memiliki pengikut, mengingat pengumuman kiamat ini bisa dilihat pada papan iklan dan bus. Meski begitu, terdapat pula orang-orang yang meragukannya. Misalnya, orang-orang yang membuat situs refutecamping.com ini.
Berikut video Camping merespon mereka yang tak mempercayai 21 Mei adalah kiamat. [mor]


Kiamat 21 Mei Versi Harold Camping
INILAH.COM, Jakarta - Jika prediksi pemuka agama Harold Camping mengenai kiamat terjadi pada 21 Mei 2011, yang tersisa di Bumi hanyalah debu dan tulang belulang.
Kiamat yang akan diawali gempa dahsyat di Selandia Baru pada pukul 6 sore waktu setempat, “Akan berlanjut di seluruh Bumi dengan Skala Richter (SR) dahsyat. Hari Penghakiman tiba,” ujar Camping.
“Kami tak bisa mengatakan dengan tegas, pada pukul 6 sore, gempa dahsyat itu bisa saja terjadi. Mungkin jadi sebuah gempa maha dahsyat dan ada cukup bukti dalam Alkitab,” kata Camping seperti dikutip CNN.
Pertanyaannya, seberapa benar renungan pria 88 tahun itu? Camping mendasarkan teori aneh dan berbelit-belitnya tentang kiamat pada Alkitab. Ia memilih anekdot, ayat-ayat dan kisah-kisah Alkitab yang mudah digunakan untuk ‘menjahit’ teori yang hanya akan terjadi sekali itu.
Sebelumnya, Camping juga pernah mencobanya memprediksi kiamat. Ia memprediksi banjir besar terjadi pada 1994. Saat prediksi itu tak terbukti, ia muncul dengan alasan payah. Melalui beberapa perhitungan lanjutan, Camping menemukan tanggal lain. Nampaknya, ia bertekad menyaksikan neraka dunia oleh banjir bandang.
Banyak orang mengira hal tersebut akan terjadi namun tak sedikit orang yang mengabaikannya. Namun, anehnya, bagi mereka yang mengira bencana ini akan terjadi, hal ini bukanlah bencana. Camping menyebut gempa di ujung-ujung dunia sebagai ‘Penyelamatan’.
Penyelamatan itu katanya terjadi pada 21 Mei 2011. Camping yakin, Yesus Kristus akan turun menjemput orang yang meyakininya untuk masuk surga. Menurut surat Paulus pada Tesalonika, orang-orang ini merupakan orang yang ‘mati bersama Kristus’.
“... dan yang mati dalam Kristus akan lebih dulu bangkit. Kemudian kita akan hidup dan berkumpul di awan untuk bertemu Tuhan,” kata ayat itu. Alkitab banjir besar Nuh merupakan dasar teori Camping. Ia melakukan perhitungan menentukan kapan banjir itu dan berapa jumlah orang yang bisa naik kapal Nuh yang terjadi pada 4990 Sebelum Masehi (SM).
Namun, mana buktinya? Sekarang, saat Camping memiliki tanggal akuratnya, ia terus merumuskan teori bencana berikutnya akan berlangsung di milenium ini, dekade ini. Lebih tepatnya akan terjadi dalam hitungan jam dari sekarang.
Hal yang membuat temuan ini luar biasa menarik, dalam Alkitab dikatakan, Nuh diberi tujuh hari mempersiapkan diri untuk banjir dan memperingatkan siapa pun dan apa pun yang tak masuk kapalnya akan musnah.
Serupa, Camping mengatakan, ‘peringatan tujuh hari’ itu telah dilakukan. Meski Camping mengatakan peringatan itu tujuh hari sebelumnya, sebenarnya peringatan itu berlangsung selama tujuh ribu tahun.
Camping mengatakan berdasarkan 2 Petrus 3:08, “Di mata Tuhan, satu hari seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari”. Pada 7.000 tahun setelah 4990 SM adalah, 2011 Masehi, lanjutnya. “4990+2011-1=7.000,” katanya lagi. Setahun harus dikurangi dari tanggal kalender SM Perjanjian Lama ke tanggal kalender AD Perjanjian Baru yang tak memiliki tahun nol”.
Beginilah cara ia mendapat tanggal itu, “Hebatnya, 21 Mei 2011 adalah hari ke 17 bulan dua penanggalan Alkitab. Air bah juga terjadi di hari ke-17 dari bulan kedua 4990 SM”. Kemudian menurut Camping, ada alasan mengapa kiamat terjadi.
Menurut kepercayaan Alkitab, hal ini dijanjikan pada Kedatangan Kedua Yesus, orang yang benar akan dipisahkan dari orang yang berdosa. Saat itu, pendosa dikirim ke api neraka dan jiwa-jiwa yang baik menikmati kedamaian bahagia di sisi Tuhan.
Apakah ini lebih dari imajinasi kekanak-kanakan? Ada orang yang yakin pada teori ini dan melakukan hal-hal yang benar-benar aneh. Sebut saja Robert Fitzpatrick. Mantan Pegawai MTA (60) yang membakar dirinya hidup-hidup agar ‘selamat’.
Persaudaraan atheis Amerika menunggu detik-detik terbuktinya prediksi pemuka agama Oakland itu salah. “Kami yakin tak akan terjadi apa-apa,” ujar direktur California atheis Amerika Larry Hicok.
Saat prediksi terbukti salah, iman pengikut Camping akan mengalami kiamat. Karena, menurut teorinya, mereka yang tetap hidup setelah 21 Mei akan menjadi orang-orang berdosa yang akan dihakimi enam bulan kemudian di Oktober.

Potret Orang yang Meyakini Kiamat 21 Mei 2011 

Pemuka agama dan penyiar radio Harold Camping memprediksi kiamat terjadi di 21 Mei 2011. Berikut potret salah satu pengikut yang meyakini ramalan itu. Simak berikut.
John Ramsey (25) melingkari tanggal di kalendernya untuk menandai pesta, ulah tahun, dan hari libur. Anehnya, semuanya terhenti pada 21 Mei 2011 dan sisa tanggal di kalender pun dicoretnya. Ramsey merupakan salah satu dari ribuan pengikut Camping.
Kelompok ini mengaku berhasil memecahkan kode dalam Injil yang berisi pesan, dunia akan kiamat. “Tuhan mengatakan, ketika pedang turun ke Bumi, tiup trompet dan ingatkan orang-orang,” kata Ramsey merujuk pada Ezekiel 33:3. Saya memperingatkan orang-orang, lanjutnya.
Ramsey menceritakan, pada Sabtu 21 Mei 2011 pukul 6 sore waktu setempat, akan terjadi gempa, makam terbuka, dan banyak orang mati masuk Surga. “200 juta orang akan diselamatkan, hidup atau mati. Mereka yang tertinggal akan merasakan kiamat dan hidup diantara darah, kehancuran dan penyakit selama lima bulan hingga kiamat total di 21 Oktober”.
Selama hidupnya, Ramsey jarang membicarakan kehidupan setelah kematian. Tiap malam ia berpesta dan mengonsumsi narkoba. Di almari kamarnya, Injil hanyalah buku tua berdebu. Pria berkaca mata yang hobi memakai polo dan jins usang ini tampak tak seperti penggalak kiamat.
Di rak ruang keluarga Ramsey terdapat empat volum Injil versi Yunani kuno dan Ibrani. Menurutnya, kebanyakan Injil translasi telah tercemar dan versi terbaik untuk bahasa Inggris menurutnya adalah versi King James.
Di meja kopinya, Ramsey menyimpan binder bertuliskan tangannya berisi linimasa 80 laman Injil. Termasuk, geneologi, numerologi, diagram dan perhitungan Injil yang menunjukkan 21 Mei merupakan hari penyelamatan.
Saat remaja, Ramsey merupakan seorang atheis. Selain itu, ia sangat menyukai kimia dan biologi. “Untuk beberapa waktu, saya mengira sains bisa membantu saya menjawab semua pertanyaan saya”.

Antara Kitab Suci, Keyakinan, dan Kiamat

Pemuka agama dan penyiar Radio Harold Camping memprediksi kiamat terjadi di 21 Mei 2011. Inilah potret John Ramsey, salah satu orang yang meyakini prediksi itu. Ramsey mengaku selalu terkesan pada Injil dan berkhayal apakah isi-isinya merupakan suatu kebenaran, lanjutnya. Saat masuk universitas, ia tergolong orang ‘nakal’. Ia minum, memakai narkoba, main perempuan, dan bepergian jauh hanya untuk menonton konser.
Kembali pada empat tahun lalu, ia bertemu istrinya yang juga bisa menggunakan bahasa Spanyol Ecuadorian. Saat itu juga, Ramsey mengalami perubahan di hidupnya. Ia mulai pergi ke gereja dan mencoba bermacam gereja, termasuk Baptist, Evangelical, Episkopal, Katholik Roma.
“Saya mencoba semua gereja dan akhirnya menyadari, saya ingin mencari Tuhan,” ujarnya.
Saat ia membicarakan ‘Hari Akhir,’ ia berbicara sambil memegang erat Injil King James. Ramsey mengaku, begitu mendengar prediksi Camping, ia dan keluarganya berkumpul dan berusaha memecahkan kode Injil dan mencocokkannya dengan prediksi Camping.
Butuh setahun untuk memecahkannya. Ramsey mengakui, ‘angka-angka’ yang disebutkan Camping tak ‘terbantahkan’. Kembali pada dua tahun lalu saat Ramsey dan keluarganya ‘berjodoh’ dengan Family Radio, radio tempat Camping siaran.
“Saat itu, saya bertanya-tanya, bagaimana kiamat bisa diprediksi sedangkan Injil mengatakan, tak seorang pun bisa mengetahuinya,” kata Ramsey.
Dalam pencarian Tuhan, Ramsey mengaku Tuhan menunjukkan banyak hal. “Tanggal itu masuk akal. Buktinya tersebar di dunia. Gempa, radiasi Jepang, tornado dan banjir,” ungkapnya.
Saat ini, istri Ramsey sedang hamil dan istrinya mengaku senang saat merasakan bayinya menendang dari dalam kandungan.
“Mungkin saja hal ini menjadi kenangan terakhir bayi saya sebelum kiamat”. Para pengikut ‘Hari Penghakiman’ yakin pasti selamat, tak akan ada lagi sakit atau kesenangan duniawi saat di surga.
“Tuhan memiliki kendali. Saya berdoa meminta ampunan Tuhan. Saya tak tahu seperti apa surga itu. Apakah sebuah tempat nyaman dan indah. Belum pernah ada orang yang melihatnya”. [mor]

 
Kenapa Mereka Percaya Kiamat 21 Mei 2011?
Menurut mereka yang percaya kiamat segera tiba sejumlah pesan mengenai kiamat sudah banyak terlihat. Kelaparan dan gempa bumi. Negara berperang dengan negara lain. Tak ayal, para ‘peramal’ kiamat memprediksi kiamat makin dekat, termasuk prediksi terbaru, pada 21 Mei 2011, keadaan amoralitas dan pelanggaran hukum makin tinggi.
Banyak bukti ditemukan dan tak salah jika para ‘peramal’ ini teryakinkan, dunia akan kiamat cepat atau lambat. Kolumnis ABC News Calvin Lawrence menyatakan, Yesus memperingatkan ‘awal mula rasa sakit kelahiran’ itu.
Pertama, Jepang mengalami gempa, tsunami, dan bencana nuklir yang terjadi bersamaan. ‘Kiamat’ Maret itu menelan ribuan korban. Namun menurut pemuka agama Harold Camping, bencana Jepang hanya seperti ‘piknik sekolah di hari Minggu’ dibanding kiamat.
Kedua, terjadi gempa di Haiti, Filipina, dan Costa Rica. Bencana-bencana itu seperti termuat dalam Injil Matius.
Ketiga, konflik Irak dan Afghanistan. Konflik tak terselesaikan itu selalu menjadi faktor prediksi kiamat.
Jadi ada banyak hal memenuhi ketentuan, “Negara berperang dengan negara lain, dan kerajaan berperang dengan kerajaan lain”.
Keempat, pernikahan sejenis. Mereka yang meyakini kiamat ini menyatakan, makin diterimanya pernikahan sejenis, tanda amoralitas makin merajalela, dan Tuhan metoleransinya dalam ‘Hari Penghakiman’.
Terakhir, sungai Mississippi mengalami banjir. Hal ini memicu spekulasi panen akan gagal. Alhasil, bencana itu memicu kelaparan yang dijadwalkan ‘membantu‘ kiamat. Cepat atau lambat, kita akan mengetahui kebenarannya. [mor]

Frustasi Jelang Kiamat 21 Mei 2011, Warga Berpesta

Pemuka agama dan penyiar radio Harold Camping memprediksi dunia akan kiamat pada 21 Mei 2011. Saking frustasinya pada prediksi itu, ada pihak yang merayakannya dengan pesta.
Terdapat kelompok di Seatle, Amerika Serikat, yang akan menyelenggarakan pesta karena frustasi pada prediksi kiamat 21 Mei 2011. Seattle Tweetup menjadi penyelenggaranya. “Jika Anda belum memesan tempat, masih ada waktu hingga tengah malam Jumat ini,” tulis kelompok itu.
Acara ini memang dibuka untuk umum namun yang bisa menghadiri pesta ini hanya mereka yang telah memesan tempat di laman Facebook hingga batas tengah malam Jumat (19/5/2011). Acara ini diselenggarakan di kantor HasOffers di Western Avenue, Seattle, Amerika Serikat (AS).
Penyelenggara mengatakan, acara ini mungkin menjadi acara pertama atau terakhir mengingat prediksi 21 Mei 2011 belum tentu benar. Jika dunia benar kiamat, pesta tentunya akan menjadi kian ‘meriah’.
Acara itu akan menghadirkan jaringan menakjubkan, makanan lezat, bar serta undian menarik. Hal terbaik, semuanya gratis!
“Sampai jumpa Sabtu ini,” kata penyelenggara seperti dikutip situs resminya. [nic]

Romo Magnis: Yesus Saja Tak Tahu Kapan Kiamat
Romo Franz Magnis Suseno menilai prediksi Hari Kiamat akan terjadi pada 21 Mei 2011 sangat tidak masuk akal.

"Non sense, Injil saja tidak menjelaskan kapan hari kiamat itu akan terjadi," kata Franz saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Kamis (19/5/2011).

Romo Magnis mengatakan, tak ada satupun orang yang bisa memprediksi kapan terjadinya kiamat. "Jangan percaya, Yesus saja tidak mengetahui kapan hari kiamat akan terjadi, itu hanya isu yang tidak benar."

Frans menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh terhadap isu tersebut. "Mungkin saja besok, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan. Yang terpenting kita harus selalu berbuat baik," pungkas Franz.

Seperti diberitakan, ramalan mengenai hari kiamat akan tiba 21 Mei 2011 menyebar di Amerika. Pengumuman mengenai hari pembalasan itu tersebar luas di internet, bus-bus, media cetak, dan youtube.

Adalah kelompok Harold Camping (89 tahun) seorang pemuka agama Kristen dan pengasuh acara mengenai agama di radio yang memperkirakan hari kiamat itu. "Bukan 2012, seperti yang diramalkan selama ini, tapi 2011, yakni 21 Mei," ujar Camping.

Ramalan hari kiamat yang disebarluaskan lewat internet, iklan di bus-bus dan koran serta video di youtube itu langsung menarik perhatian banyak orang di Amerika.

Kelompok-kelompok yang percaya hari kiamat akan datang pada tanggal 21 Mei itu pun melakukan berbagai ritual penyucian diri dan berkumpul sesama mereka untuk berdoa kepada Tuhan.

Sedangkan mereka yang tak percaya mencibir ramalan ini. "Mari rayakan 21 Mei 2011. Bukan karena dunia akan kiamat, tapi karena hari pembalasan itu tak akan datang pada hari itu," ujar seorang yang tak percaya ucapan Camping. [mah]


AS Beri Tips Persiapkan Diri di Kiamat 21 Mei 2011

Isu konspirasi kiamat sudah dekat kian marak. Pemerintah Amerika Serikat (AS) pun memberi cara menyiapkan diri menghadapi ‘kiamat zombie’ pekan ini. Seperti apa?Banyak jenis siaga darurat bisa dilakukan. Asisten dokter bedah umum Ali Khan dari Centers for Disease Control (CDC) memberi contohnya, yakni ‘kiamat zombie’. “Saat ini Anda bisa tertawa namun saat membaca ini, Anda akan bersyukur membacanya,” tulis Khan di blog resmi CDC.
Bahkan, Anda mungkin mempelajari satu atau dua cara menyiapkan diri untuk darurat nyata tersebut, lanjutnya. ‘Bacaan’ ini tak merujuk pada penceramah tertentu yang memprediksi kiamat akan terjadi pada 21 Mei 2011.
Namun, bahasan ini menunjuk pada sejumlah contoh ‘kebangkitan zombie dalam budaya pop yang memberi kepercayaan pada gagasan kiamat zombie bisa saja terjadi’. Khan menunjukkan pada pembaca mengenai persiapan darurat yang telah lama disusun CDC.
Termasuk, menyediakan perlengkapan darurat berupa air, makanan dan pasokan ‘untuk bertahan selama beberapa hari sebelum menemukan jalan ke perkemahan bebas zombie’ dalam satu rumah.
Atau, jika bencana alam terjadi, persediaan tersebut akan memberi waktu lebih banyak untuk menemukan jalan ke tempat perlindungan, lanjutnya. Mengetahui rute evakuasi, menentukan titik temu dengan keluarga dan membuat daftar kontak darurat juga masuk daftar terpenting.
“Jika zombie mulai marak di jalanan, CDC akan melakukan penyelidikan layaknya menyelidiki wabah penyakit lain,” janji Khan. [mor]

Nasib 'Penjahat' pada Hari Kiamat 21 Mei 2011

Menurut pemuka agama dan penyiar radio Harold Camping, dunia kiamat pada 21 Mei 2011. Injil berjanji, umat Kristen sejati akan diselamatkan. Bagaimana dengan ‘penjahat’?
Menurut Camping, hanya 200 juta orang saja di dunia yang akan diselamatkan di hari kiamat tersebut.
Apa yang terjadi pada lebih dari lima miliar delapan ratus juta orang lainnya?
Menurutnya, orang-orang ini akan masuk periode 153 hari penyiksaan.
Penyiksaan itu akan terjadi setelah Tuhan menghancurkan seluruh semesta alam secara sepenuhnya, tepatnya pada 21 Oktober. Menurut Camping, saat itu manusia akan menghadapi kehancuran total.
Camping dan pengikutnya tak mempercayai penyiksaan neraka abadi seperti kebanyakan umat Kristen lain yakini.
Apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan mereka? Menurut Camping, ‘era gereja’ telah usai.
Jadi, ‘bersembunyi’ di gereja tak akan menjamin umat ini diselamatkan. Satu hal yang bisa menyelamatkan umat ini dari kiamat adalah yakin sepenuh hati, pukul 6 sore waktu setempat pada 21 Mei 2011 sebagai momen ‘penyelamatan’. [mor]


Kiamat 21 Mei dan Delapan Ramalan Lainnya

Ramalan akhir kehidupan di bumi bukan kali ini saja. Sebelum ramalan kiamat 21 Mei 2011, sudah ada Kalender Maya 21 Desember 2012 dan masih ada sedikitnya delapan lagi ramalan kiamat atau semacamnya, termasuk ramalan Newton.


1. Tahun 1994, Harold Camping, yang meramal 21 Mei 2011 adalah hari kiamay, juga sudah pernah meramalkan dunia akan kiamat pada 15 - 17 September 1994.

2. Tahun 1988, Whisenant, mantan teknisi NASA, meramalkan dunia akan berakhir pada 11 - 13 September 1988. Dia menulis buku berjudul: 88 Alasan Kenapa Hari Pembalasan Akan Tiba Pada 1988.

3. Tahun 1992, sebuah kelompok keagamaan di Korea yang bernama: Mission For The Coming Day memperkirakan kiamat akan tiba pada 28 Oktober 1992.

4.Tahun 1959, kelompok Cabang Davidians yang dikenal dengan tragedi Waco, meramalkan dunia akan berakhir pada 22 April 1959.

5. Tahun 1844, William Miller, agamawan , meramalkan dunai kiamat pada 22 Oktober 1844.

6. Tahun 1911, ahli metereologi bernama Albert Porta memperkirakan enam planet akan berbenturan yang menyebabkan ledakandan kerusakan di planet bumi pada 17 Desember 1919.

7. Tahun 1060, ilmuwan Newton menghabiskan banyak waktunya untuk meneliti kapan bumi ini akan habis usianya, dan dia memperkirakan masa itu akan datang pada tahun 2060.

8. Tahun 2000, tepatnya tak akan ada lagi waktu atau tanggal 1 Januari 2000, sebab seluruh komputer di muka bumi ini akan kembali ke angka nol yang dikenal dengan sebutan Y2K. Bayangkan jika teknisi komputer tak berhasil memperbaiki kesalahan penanggalan komputer itu, maka waktu di bumi akan mulai dari nol lagi, tahun 0001. [ram]

Alasan 21 Mei 2011 Bukanlah Kiamat

Abaikan 2012, isu beredar menyatakan kiamat terjadi pada 2011. Mereka yang mengaku memiliki pengetahuan mengklaim, ‘Hari Penghakiman’ terjadi pada 21 Mei. Benarkah?
Sebuah radio umat Kristen ‘menjamin’ kiamat terjadi saat itu. Seiring kian dekatnya dengan tanggal tersebut, panik mulai tersebar. Papan iklan pun digunakan untuk membuat peringatan ini. Namun benarkah 21 Mei adalah kiamat?
Berikut alasan mengapa 21 Mei bukan kiamat.
Pertama, hasil Google perihal tersebut menyatakan, 21 Mei bukanlah kiamat.
Kedua, pada 1 Januari 2000 pernah tersebut kabar, kiamat terjadi di tanggal itu namun kiamat itu pun tak pernah terjadi.
Ketiga, Yahoo pun menjawab, 21 Mei bukanlah hari kiamat.
Keempat, saat bulan super terjadi beberapa waktu lalu, tak ada kejadian apa pun.
Terakhir, suku Maya tak pernah mengatakan 21 Mei adalah kiamat.
Jadi, kiamat atau tidak, semua sudah ada yang mengatur. Bagaimana menurut Anda? [mor]

Kiamat (21/5) Diawali Gempa di Selandia Baru

Akankah kiamat terjadi pada 21 Mei 2011? Itulah poser terbaru dari nabi hari kiamat, yang mendengar apa yang tampak seperti sangkakala terakhir.

Mengutip nairaland.com, mereka berada di balik prediksi, di Amerika Serikat (AS), telah meluncurkan kampanye iklan billboard di seluruh dunia "kiamat May Day 21".

Pergilah dengan waktu mereka, dunia akan berakhir mulai dari Selandia Baru melalui AS pada hari Jumat dan di Nigeria pada hari Sabtu, setelah gempa besar.

Ada beberapa pengumuman di sebuah perusahaan radio yang berbasis di California, yang dikenal sebagai Keluarga Radio, yang juga menempatkan pesan di billboard. Walaupun kebanyakan orang berpikir itu adalah lelucon besar, karena beberapa prediksi gagal di masa lalu, billboard berkata: "Alkitab menjamin itu."

Sekitar 75 billboard di jalan raya negara itu, termasuk satu di Stafford Township, di persimpangan East Bay Avenue dan Hilliard Boulevard. Beberapa billboard yang terletak di selatan New Jersey, termasuk jalan raya utama di Cumberland County.

Michael Garcia, koordinator khusus proyek Radio Keluarga itu mengawasi proyek billboard tersebut. Garcia menarik dari ayat-ayat Alkitab bahwa Allah akan menghancurkan dunia melalui gempa bumi, yang akan dimulai di Selandia Baru pukul 06:00 pada tanggal 21 Mei, di mana gempa akan mengikuti matahari dan jauh dari bangsa untuk bangsa.

Menurut Keluarga Radio, cobaan lima bulan di bumi akan mengikuti, dengan Tuhan menghancurkan dunia pada 21 Oktober. "Saya pikir orang harus mengambil King James Bible dan memohon pengampunan dari Tuhan. Tugas kita adalah bahwa informasi ini ditemukan dalam Alkitab dan kita adalah penjaga dan kita harus, meniup tanduk, memperingatkan orang-orang, dan itu dari Yehezkiel 33: 3," kata Garcia.


Andi Arief: Stop Polemik Soal Gempa 8,7 SR

Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief meminta polemik soal potensi gempa 8,7 skala richter (SR) yang bisa mengguncang Jakarta, dihentikan.

Andi Arief menegaskan pernyataannya soal potensi gempa besar berdasarkan dua penelitian yakni dari Tim 9 Peta Gempa yang menyimpulkan potensi gempa 8,4 SR 'menghantui' Ibu Kota. Satu lagi berdasarkan data GPS yang ditanam Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang menyatakan potensi gempanya 8,7 SR.

"Saya tidak ingin berpolemik. Apa yang saya katakan berdasarkan penelitian. Jangan dibawa ke wilayah politis, ini semua ilmiah," ujarnya kepada INILAH.COM, Kamis (19/5/2011) malam.

Andi Arief siap memberikan data-data penelitian soal potensi gempa besar di Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) melalui Data publikasi DR sutopo bahkan sudah membuat modelling tsunaminya yang sudah dipaparkan bersama di kampus Universitas Indonesia siang tadi.

"Yang percaya dengan potensi gempa, saya akan berikan data yang lengkapnya," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief sempat membuat warga Jakarta panik dengan mengatakan adanya potensi gempa 8,7 SR yang bisa mengguncang Jakarta. [bar]

Andi Arief: Bamsoet Mesti Berobat ke Psikiater

Staf Khusus Presiden, Andi Arief, mengimbau politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) berobat ke psikiater.

"Bamsoet sebaiknya diperiksa ke psikiater. Mengapa? Karena ada kecenderungan dendam terhadap kaum perempuan dalam kabinet," ujarnya kepada INILAH.COM, Jumat (20/5/2011).

Andi Arief melihat Bamsoet menggunakan segala cara melalui momentum-momentum tertentu untuk mendeskriditkan kaum perempuan. Contohnya Sri Mulyani dengan isu korupsi dan sekarang isu rasis terhadap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

"Saya melihat di luar kepentingan politik dan bisnis, ada kemungkinan dendam karena secara pribadi memiliki trauma," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, Bambang Soesatyo mengeluarkan pernyataan berbau rasis. Ia mengatakan Mari membeli pesawat MA60 dari China karena mengacu ke nenek moyangnya.

Politisi Golkar tersebut menilai pemilihan menteri di kabinet SBY tidak begitu selektif dibandingkan pemerintahan Soeharto.

"Beda dengan zaman Soeharto, maaf bukan mau membandingkan, tapi terlihat dari kualitas yang berbeda. Karena zaman Soeharto itu ada seleksi yang cukup ketat, bukan hanya basa-basi pemilihan menteri, dishooting bahwa dipanggil sama presiden, lalu terpilih, hanya show up tapi kualitasnya terlihat. Jangan heran kalau kebijakan Elka membeli pesawat MA 60 dari China itu lebih mengacu ke nenek moyangnya," ujarnya dalam dialektika demokrasi "Orde Baru vs Reformasi" yang membahas hasil survei Indobarometer di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2011). [bar]

Mbah Rono Ragukan Andi Arief Soal Gempa 8,7 SR

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Geologi (PVMBG) Surono meragukan pernyataan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief soal potensi gempa 8,7 skala richter (SR).

Menurutnya, tidak mudah memprediksi terjadinya gempa walaupun telah ditelaah secara ilmiah. "Secara ilmiah tidak bisa, parameternya terlalu banyak, rumit," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Mbah Rono, panggilan Surono, menjelaskan kecil kemungkinan dua patahan yang ada di sekitar Jakarta menimbulkan guncangan dengan kekuatan 8,7 SR.

"Kalau sebesar itu kemungkinannya tektonik, bukan vulkanik. Nah dua patahan yang di dekat Jakarta itu, patahan Cimandiri di Sukabumi dan patahan di Selat Sunda, itu hanya sobekan saja," paparnya.

Selain itu, Mbah Rono memberitahu bahwa pernyataan Andi hanya berdasarkan hasil penelitian mahasiswa Indonesia di Jepang. "Mungkin dia ngomong seperti itu berdasarkan hasil penelitian dari tesis mahasiswa yang di Jepang dan itu kemungkinan tektonik," katanya.

Sebagaimana diberitakan, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief sempat membuat warga Jakarta panik dengan mengatakan adanya potensi gempa 8,7 SR yang bisa mengguncang Jakarta. [bar]

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1528212/kenapa-mereka-percaya-kiamat-21-mei-2011

Kamis, 19 Mei 2011

Usai Operasi, Pantat Pasien Malah Ditato


YUNNAN - Seorang pasien menolak meninggalkan rumah sakit karena mengaku pantatnya telah ditato selesai operasi pengangkatan batu empedu.

Sheng Xianhui (34), dari Kunming, propinsi Yunan, China, mengaku bahwa pantatnya bagian kanan telah di tato dengan dua huruf karakter China.

Dia mengklaim bahwa tato yang artinya adalah "Penyakit Batu" dilakukan oleh staf Rumah Sakit Penyakit Batu di Yunnan saat operasi pengangkatan batu empedu yang dideritanya.

Pihak rumah sakit pun memanggil polisi untuk mengusir Sheng, namun dia malah menyambut kedatangan polisi dengan harapan bahwa polisi mau menyelidikinya.

"Saya tidak akan pergi. Saya khawatir begitu saya keluar dari rumah sakit walaupun satu menit, rumah sakit nanti akan mengatakan bahwa tato saya dibuat di luar," ujar Sheng seperti dilansir Orange, Rabu (18/5/2011).

"Meskipun saya ingin ditato, saya sudah pasti tidak akan menggunakan kata-kata tersebut dan tidak dibagian tubuh itu," lanjutnya.

Sheng tidak menyadari adanya tato tersebut hingga istrinya melihatnya saat ia selesai mandi di rumah sakit, satu minggu selesai operasi.

"Setelah operasi, saya memang merasakan pantat sebelah kanan saya memang sakit. Tapi saya pikir itu hal yang normal setelah operasi," imbuhnya.

Rumah sakit sendiri membantah telah membuat tato tersebut dan mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja disebabkan alergi karena tempat tidur di rumah sakit.(rhs).^__^

http://international.okezone.com/read/2011/05/18/214/458210/usai-operasi-pantat-pasien-malah-ditato


Politik Kerakyatan

Posted by Bhikkhu Dhammaraja pada Maret 8, 2011

Suatu kali Sang Buddha berkata, “Ketika penguasa suatu negara adil dan baik para menteri menjadi adil dan baik; ketika para menteri adil dan baik, para pejabat tinggi adil dan baik; ketika para pejabat tinggi adil dan baik, rakyat jelata menjadi baik; ketika rakyat jelata menjadi baik, orang-orang menjadi adil dan baik”. (Anguttara Nikaya)
Di dalam Cakkavatti Sihananda Sutta, Sang Buddha berkata bahwa kemerosotan moral dan kejahatan seperti pencurian, pemalsuan, kekerasan, kebencian, kekejaman, dapat timbul dari kemiskinan. Para raja dan aparat pemerintah mungkin menekan kejahatan melalui hukuman, tapi menghapus kejahatan malalui kekuatan, takkan berhasil.
Dalam Kuradanda Sutta, Sang Buddha menganjurkan pengembangan ekonomi sebagai ganti. Kekuatan untuk mengurangi kejahatan. Pemerintahan harus menggunakan sumber daya negara untuk memperbaiki keadaan ekonomi negara. Hal itu dapat dimulai pada bidang pertanian dan pengembangan daerah pedalaman, memberikan dukungan keuangan bagi pengusaha dan perusahaan, memberi upah yang cukup bagi pekerja untuk menjaga suatu kehidupan yang layak sesuai dengan martabat manusia.
Dalam Jataka, Sang Buddha telah memberikan 10 aturan untuk pemerintahan yang baik, yang dikenal sebagai “Dasa Raja Dhamma”. Kesepuiuh aturan ini dapat diterapkan bahkan pada masa kini oleh pemerintahan manapun yang berharap dapat mengatur negaranya. Peraturan-peraturan tersebut sebagai berikut:
1. Sering memberi.
2. Mempraktekkan pancasila Buddhist.
3. Peduli terhadap kepentingan perkembangan masyarakat.
4. Bebas kolusi korupsi nepotism.
5. Memperlakukan setiap orang dengan baik dan menjaga kehormatannya.
6. Hidup seperti apadanya.
7. Tak punya benci atau niatjahat terhadap siapapun.
8. Tanpa kekerasan.
9. Tak mendendam.
10. Tak menghalangi setiap kehendak rakyat selama itu baik.
Mengenai perilaku para penguasa, Beliau lebih lanjut menasehatkan:
* Seorang penguasa yang baik harus bersikap tidak memihak dan tak berat sebelah terhadap rakyatnya.
* Seorang penguasa yang baik harus bebas.dari segala bentuk kebencian terhadap rakyatnya.
* Seorang penguasa yang baik harus tidak memperlihatkan ketakutan apa pun dalam penyelenggaraan hukum jika itu dapat dibenarkan.
* Seorang penguasa yang baik harus memiliki pengertian yang jernih akan hukum yang diselenggarakan. Hukum harus diselenggarakan tidak hanya karena penguasa mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan hukum. Dan.dikerjakan dalam suatu sikap yang masuk akal dan dengan pikiran sehat, (Cakkavati Sihananda Sutta).
http://neobuddhist.wordpress.com/

Perbedaan Mahayana dan Theravada


Kekosongan
Mahayana: makhluk-makhluk dianggap ilusi dan tak nyata, karena yang ada cuma kosong.
Theradava: makhluk-makhluk tetap nyata dan bukan ilusi, karena dianggap kosong cuma karena tak ada intinya.
Pencapaian tertinggi
Mahayana: Menolong orang baru menolong diri sendiri.
Theravada: Menolong diri sendiri baru menolong orang.
Interpretasi
Mahayana: Cenderung tak seimbang dan hasil pemikiran tak terlatih.
Theravada: Selalu seimbang dan hasil pemikiran terlatih.
Dasar asli manusia
Mahayana: Zat Buddha.
Theravada: Bodoh, tamak, benci.
Vegetarian
Mahayana: Mengatakan Buddha menyuruh menjadi vegetarian.
Theravada: Mengatakan Buddha tak menyuruh menjadi vegetarian.
Kebahagiaan
Mahayana: Banyak ceria dan menolong orang.
Theravada: Ketaktergangguan.
Diri
Mahayana: Dibagi menjadi diri kecil, yang diartikan “pikiran yang mementingkan kepentingan sendiri” (sama seperti filsafat psikology barat) dan diri besar yaitu zat Buddha.
Theravada: Tak ada, selain kebenaran yang bersifat duniawi tentang panggilan terhadap lima aggregat. Selain itu tak ada lagi Diri Besar.
Kosmos
Mahayana: Ada tiga tubuh.
Theravada: Tak ada pembagian tubuh. Sang Buddha cuma pernah menyebut dirinya sebagai tubuh Dhamma.
Perbuatan tertinggi
Mahayana: Kasih.
Theravada: Vipassana.
Buddha sesudah Nibbana
Mahayana: Masih ada entah dimana.
Theravada: Tak ada lagi, selain kekosongan itu sendiri.
Buah latihan
Mahayana: Filsuf dan bhikku-bhikkuan.
Theravada: Bhikku dan Buddha.
Dalam rangka berat sebelah pada ide akan kebaikan (berhubung ketiadaan upekkha) para bhikku keduabelah pihak lalu bersama-sama berkumpul mencari kesamaan. Misalnya, sama-sama punya dua mata, dua telinga, dst.
http://bharadvaja.wordpress.com/category/sosial/

Apakah Agama Buddha Termasuk Nihilism?

Posted by Lord Bharadvaja pada Januari 10, 2011


Anatta adalah salah satu doktrin yang sangat penting dalam ajaran Buddha. Anatta adalah ajaran yang paling unik, yang diakui oleh banyak cendekiawan, membedakan ajaran Buddha terhadap agama-agama lainnya. Para cendekiawan menyatakan bahwa semua agama selain ajaran Buddha menerima adanya sesuatu atau makhluk yang bersifat spiritual, metafisik, atau psikologis, di dalam atau di luar makhluk hidup. Kebanyakan agama mengakui keberadaan jiwa atau diri.
Donald Watson menulis, Di antara agama-agama besar di dunia, hanya ajaran Buddha yang tidak mengakui keberadaan jiwa. Pelajar lainnya, Richard Kennedy menyatakan,Menurut ajaran Kristiani, Islam, dan Yahudi, setiap jiwa akan dihakimi pada akhir zaman. Jiwa itulah yang menentukan apakah seseorang akan dihukum dalam neraka atau dihadiahi kehidupan abadi di dalam surga. Ajaran Buddha mengajarkan bahwa jiwa atau diri yang kekal itu tidak ada.
Sekalipun doktrin anatta adalah begitu penting, unik, dan semestinya dipahami oleh umat Buddha, namun sampai saat ini dari seluruh ajaran Sang Buddha, doktrin inilah yang paling banyak disalahpahami, paling disalahtafsirkan, dan paling menyimpang. Beberapa cendekiawan besar yang memelajari ajaran Buddha, sangat menghormati Sang Buddha dan mengagumi ajaran-Nya, namun mereka tidak dapat mengerti kenapa seorang pemikir besar seperti Beliau menolak keberadaan jiwa.
Kontroversi mengenai doktrin anatta sepertinya didasari oleh rasa takut yang mendalam terhadap penolakan adanya jiwa. Manusia pada umumnya sangat melekat pada hidupnya, sehingga mereka cenderung untuk mempercayai adanya sesuatu yang bersifat tetap, kekal, abadi di dalam dirinya. Bila ada orang yang mengatakan bahwa tiada sesuatu pun yang kekal dalam diri mereka, tidak ada semacam jiwa dalam diri mereka yang akan berlangsung selamanya,mereka akan merasa ketakutan.
Mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan mereka di masa mendatang mereka takut jadi musnah! Sang Buddha memahami hal ini, seperti yang dapat kita lihat dalam cerita tentang Vacchagotta, yang seperti orang pada umumnya, takut dan bingung terhadap doktrin anatta.
Vacchagotta adalah seorang pertapa yang pada suatu hari mengunjungi Sang Buddha untuk menanyakan beberapa hal penting. Dia bertanya kepada Sang Buddha, Apakah atta itu ada? Sang Buddha diam. Kemudian, dia bertanya kembali, Apakah atta itu tidak ada? Namun Sang Buddha tetap diam. Setelah Vacchagotta berlalu, Sang Buddha menjelaskan kepada Ananda, mengapa Ia telah bersikap diam. Sang Buddha menjelaskan bahwa Ia mengetahui Vacchagotta sedang mengalami kebingungan tentang atta, dan jika Ia menjawab bahwa atta itu ada, berarti Ia mengajarkan paham eternalistik, teori jiwa yang kekal, yang tidak Ia setujui. Namun, bila Ia menjawab bahwa atta itu tiada, maka Vacchagotta akan berpikir Sang Buddha mengajarkan paham nihilistik, paham yang mengajarkan bahwa makhluk hidup hanyalah suatu organisme batin-jasmani yang akan musnah total setelah kematian.
Sang Buddha tidak setuju dengan paham nihilistik karena paham ini menolak kamma, tumimbal lahir, dan hukum keberasalan yang saling bergantungan. Sebaliknya Sang Buddha mengajarkan bahwa manusia terlahir kembali dengan patisandhi, kesadaran yang berkesinambungan, kesadaran tumimbal lahir yang tidak berpindah dari kehidupan sebelumnya, melainkan timbul karena adanya berbagai kondisi dari kehidupan sebelumnya, misalnya kondisi seperti kamma. Jadi orang yang terlahir kembali bukanlah orang yang sama dengan yang telah meninggal, namun juga bukan orang yang sepenuhnya berbeda dengan yang telah meninggal. Yang paling penting, dalam ajaran Buddha tidak dikenal adanya tubuh metafisik, jiwa, atau roh yang sama yang berlanjut dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya.
Namun ajaran ini terlalu sulit bagi Vacchagotta, dan Sang Buddha ingin menunggu sampai Vacchagotta telah matang secara intelektual. Sang Buddha bukanlah seperti komputer yang akan menjawab setiap pertanyaan secara otomatis. Demi kebaikan para penanya, Ia mengajar sesuai dengan kesiapan dan perangai seseorang. Cerita selanjutnya, melalui meditasi Vipassana, Vacchagotta mampu mencapai kematangan spiritual, memahami sifat segala sesuatu yang tidak memuaskan, fana, dan tiada inti diri; dan akhirnya dia menjadi seorang Arahat.
Namun sayang sutta ini disalahgunakan oleh beberapa cendekiawan Hindu seperti Ananda K. Coosmaraswamy dan I.B. Horner yang mencoba membuktikan bahwa Sang Buddha mengakui adanya roh. Adapun gagasan yang terkandung dalam istilah atta sebagai berikut. Sebelum Sang Buddha muncul di dunia, Brahmanisme,yang kemudian hari disebut Hinduisme,adalah ajaran utama yang dianut di India. Brahmanisme mengajarkan doktrin keberadaan atta (atau atman, dalam Sansekerta), yang pada umumnya diterjemahkan sebagai jiwa atau diri. Kemunculan Sang Buddha yang merupakan ex-Hindu dengan ajarannya yang lain dari yang lain sudah membuat para cendekiawan hindu kebakaran jenggot.

http://bharadvaja.wordpress.com/category/ehipassiko/

7 Hal Yang Dimiliki Orang Bijak

Satta Sappurisadhamma (7 hal yang dimiliki oleh orang bijak):
1. Dharmannutta: Memaklumi kebenaran yang muncul.
Di dalam kehidupan yang nyata ini, setiap makhluk hidup tidaklah akan terlepas dari apa yang namanya “sukkha dan dukkha” yang datangnya silih berganti dan timbul serta tenggelam. Si A, bisa saja hari ini tampil dengan penuh keceriaan karena keinginannya telah terpenuhi, tetapi bebarapa saat kemudian, setelah mengetahui dompetnya hilang maka keceriaan tersebut, segera sirna dan berubah menjadi kesedihan. Peristiwa suka dan duka, yang datangnya silih berganti ini, tidaklah dapat ditolak atau dihindari, terutama sekali bagi orang orang yg demikian pekatnya, dibelenggu oleh nikmatnya keduniawian. Agar duka tidak begitu kuat membelenggu bathin kita, maka yang pertama sekali harus disadari adalah kebenaran – kebenaran yang pasti terjadi di alam semesta ini, misalnya ketidak kekalan. Benda dan keadaan apapun yg tgerdapat di alam semesta ini, tidaklah kekal keberadaanya. Cepat maupun lambat, pasti akan mengalami proses kehancuran. Dengan menyadari kesunyataan ( kebenaran – kebenaran ) ini, hendaknya kemelekatan akan apapun juga, haruslah sesegera mungkin disingkirkan. Siapapun yang berhasil menjauhi belenggu – belenggu keduniawian maka kebahagiaan akan selalu berada di pihaknya.
2. Atthannuta: memiliki pengertian yang benar akan Dhamma.
Dengan dimilikinya pengertian yang benar akan Dhamma bahwa segala sesuatu yang timbul, suatu hari kelak pasti akan tenggelam (ketidakkekalan), maka yang namanya derita keluh kesah maupun frustasi, tak akan berpeluang menyerang diri kita.
Seandainya kemalangan atau kekurang- beruntungan masih juga menimpa diri kita, sadarilah dengan sebaik bainya bahwa hal ini, adalah hal yang lumrah dan pasti (pantas) terjadi, cepat maupun lambat. Di dalam kitab suci Dhammapada Pandita Vagga VI: 83, Sang Buddha menyabdakan :”Lepaskanlah segala hal yang menimbulkan ikata, seperti halnya orang bijaksana yang tak pernah membicarakan segala nafsu dan kesenangan hidup duniawi. Karena itu tidak diganggu oleh kegembiraan dan kesedihan, tidak pernah memperlihatkan rasa senang dan tidak senang”. Memiliki pengertian yang benar akan Dharma (kebenaran) akan menimbulkan kebahagiaan yang luhur dan permanen. Mengapa…….? Karena akan terlindung oleh kebajikan – kebajikan yang telah diperbuat dan semua kondisi yang membahagiakan ini, bukanlah sebagai hasil dari belas kasihan (berkahan) dari makhluk lainnya. Didalam sabda Nya, Sang Buddha selalu menekankan bahwa jasa kebajikanlah yang menjadi pelindung, bagi setiap insan manusia, kapan dan dimanapun berada. Itulah perlindungan yang sesungguhnya…!
3. Attannuta: mampu mengontrol diri sesuai dengan Dhamma.
Kelebihan maupun kekurangan yang telah dimiliki, hendaknya tidaklah menimbulkan masalah maupun kedukaan, bagi masyarakat yang ada di lingkungan kita. Hal positif yang seyogianya disadari adalah tidak satu makhluk pun yang logis (pantas ditunding) atas kelebihan maupun kemalangan yang dialami. Semuanya bisa terjadi, tidaklah terlepas daripada hasil/akibat dari karma (perbuatan), yang sudah seharusnya diterima. Hidup yang senantiasa berpedoman pada sila (moral) yang baik dan selalu berkreasi demi keharmonisan, ketentraman dan kesejahteraan semua makhluk, adalah hidup yg sesungguhnya.
4. Mattannutta: hidup sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu noda bathin yang seharusnya dihentikan adalah keserakahan. “Luddho Dhamam na Passati : Apabila kelobaan telah merasuk , seseorang tidak melihat Dharma (kebenaran) lagi “. Orang serakah dalam hal ini, akan menempuh berbagai macam cara, hanya demi pemuasan akan kehausannya, yang tiada henti – hentinya. Dia tidak akan segan – segannya, menghalalkan segala tindakan negatif, hanya untuk memenuhi ambisinya. Oleh karena itu, agar terlepaskan dari jeratan belenggu bathin, berusahalah terus menerus menyadari akan hakekat dari kehidupan ini. Hidup yang hanya disesuaikan dengan kebutuhan adalah yang sesungguhnya (bahagia), dimana akan terbebas dari keruwetan, kepusingan maupun kekecewaan. Renungkanlah, sabda Sang Buddha ini : “Kamehi Lokamhi Na Hatthi Tuti : Di dunia ini tidak ada kepuasan dalam penikmatan nafsu indrawi “.
5. Kalannuta: mengatur waktu dengan bijaksana.
Orang yang selalu berkomentar sibuk dan tiadanya waktu luang, untuk ini dan itu adalah ciri khas orang yang diperbudak oleh waktu. Tipe manusia ini adalah tipe manusia yang belum memiliki pengertian benar, akan pemanfaatan waktu yang sesungguhnya. Tipe manusia ini, pasti akan menderita di dalam aktivitasnya sehari hari. Kalau dia seorang kepala rumah tangga maka kehampaanlah yg akan dijumpai. Dan jika seorang pimpinan maka penyakitlah yg akan didapatkan. Tetapi jika dia bisa mengatur dan menggunakan waktu sebijaksana mungkin, maka semua masalah yg tidak seharusnya muncul akan bisa dihapuskan. Orang bijaksana akan makan dikala makan, istirahat dikala istirahat, rekreasi dikala rekreasi dan tidur dikala tidur. Hidup baginya sangat berarti dan nikmat. Tetapi bagi yg diperbudak oleh waktu, hidupnya bagaikan robot dan telah terprogram sedemikian rupa, sehingga tidak berpeluang sama sekali, untuk meresapi maupun menikmati kehidupan ini, sebagaimana adanya. Bukankah ini yang disebut dengan kebodohan…..?
6. Parisannuta: bisa mengerti kenyataan kenyataan yang ada di lingkungannya.
Pada dasarnya, tidak satu makhlukpun yang berkenan terlahirkan dengan kondisi – kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya : miskin, bodoh, cacat, jelek dan lain sebagainya. Dimasyarakat jika diketemukan ketimpangan ketimpangan ini, hendaknya memperlakukan mereka dengan sepantasnya. Janganlah hanya dikarenakan kemiskinan, kita sampai tega nian, menghina dan menyelepekan mereka. Dan jangan pula dikarenakan oleh kebodohan, kita mengejek dan mempermalukan mereka. Sadarilah dengan sebaik baiknya, bahwa setiap makhluk, tidaklah terlepas oleh karma ( perbuatan ) nya masing masing. Apapun yang perbuatan maka itulah yang disuatu hari kelak, yang akan diterima. Senantiasalah, bertutur kata yang lemah lembut dan bimbinglah, siapapun demi pencapaian kebahagiaan bersama. Dalam hal ini, kita hendaknya selalu memiliki “positive thinking” disamping menghindari keangkuhan.
7. Puggalaparopannuta: mengerti akan Dhamma menimbulkan kebijaksanaan
Dengan dimilikinya pengertian yang benar akan Dharma maka akan memperjelas diri kita, mana yang pantas dilaksanakan dan mana yang harus dihindari, mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana sahabat dan mana musuh. Dalam hal ini, kita bisa memaklumi kelebihan kelebihan maupun kekurangan kekurangan orang lain, sehingga yang namanya emosional dan aneka tindakan tercela lainnya, akan bisa disingkirkan. Disamping itu, tindakan dan jalur kehidupan yang dilalui, akan senantiasa dipenuhi oleh cinta kasih serta kewelasasihan.
http://bharadvaja.wordpress.com/category/dhamma/

Dana dan Kammanya

Dana dan Kammanya
Oleh: Y.M. Mahasi Sayadaw
Saat ini saya akan membabarkan tentang dakkhinavisuddhi, hadiah atau pemberian yang murni. Terdapat empat jenis pemberian:
1. Ketika seseorang yang mempraktekkan sila, moralitas, berdana kepada seseorang yang tidak mempraktekkan sila, si pemberi memperoleh manfaat. Pemberian itu murni.
2. Dana yang dipersembahkan oleh seseorang yang tidak mempraktekkan sila kepada pihak yang mempraktekkan sila. Pemberian itu tetap murni dari sudut pandang si penerima. Si pemberi memperoleh manfaat yang sama pula. Dan, buah kamma baik yang diperoleh jauh lebih besar.
3. Bila di antara keduanya, baik pemberi dan penerima, tidak memiliki moral yang baik, pemberian jenis ini tidak murni. Juga, tindakan memberi itu tidak berfaedah. Meski si pemberi kemudian melimpahkan jasa baiknya kepada mahkluk lain, misalnya kepada para peta, pihak terakhir ini tidak bisa menerima
pemberian itu sehingga ia tak akan terbebas dari alam peta.
4. Bila keduanya, baik pemberi maupun penerima dana memiliki sila yang baik, maka kamma baik yang timbul dari pemberian semacam ini akan memberi manfaat jasa tertinggi. Disinilah penjelasan ulang tentang jenis-jenis pemberian baik yang dilakukan oleh individu awam maupun anggota Sangha.
Jumlah jasa yang diperoleh dari pemberian kepada individu:
1. Pemberian kepada binatang, kamma baiknya 10.
2. Pemberian kepada orang-orang yang tidak mempraktekkan sila, membuahkan kamma baiknya 1000.
3. Pemberian kepada individu yang mempraktekkan sila (moralitas) meski ia bukan pengikut Buddha, akan membuahkan kamma baik 1000 sepanjang seribu kali kelahiran
4. Pemberian kepada seseorang yang memiliki abinna meski orang tersebut berada di luar Buddha Sasana dapat membuahkan kamma baik sebanyak berjuta-juta lingkaran kehidupan.
5. Pemberian yang diberikan kepada seseorang yang berpotensi meraih tingkat sotāpanna, akan memperoleh kamma baik sebanyak tak berhingga lingkaran kehidupan.
Jenis pemberian ini digolongkan menurut status penerimanya. Juga, jasa atau buah kamma baiknya berbeda-beda menurut tingkatan moral penerimanya. Sebagai contoh, pemberian kepada individu yang mempraktekkan pancasila (lima sila) bisa mendatangkan banyak kamma baik dibanding pemberian kepada orang-orang yang hanya berlindung kepada Tiratana (perlindungan kepada Buddha, Dhamma dan Sangha).
Urutan penerima pemberian di bawah ini dibuat berdasar urutan kamma baik yang ditimbulkan, mulai dari yang terkecil:
* berdana kepada umat Buddha yang mempraktekkan sila
* berdana kepada orang yang melaksanakan delapan sila.
* berdana kepada orang yang melaksanakan sepuluh sila.
* berdana kepada orang yang mempraktekkan samatha.
* berdana kepada orang yang mempraktekkan vipassanā.
* berdana kepada bhikkhu yang mempraktekkan sila.
* berdana kepada bhikkhu yang mempraktekkan samatha dan vipassanā dengan penuh kewaspadaan dan awas setiap saat.
* berdana kepada orang-orang yang berhasil meraih pengetahuan batin dalam vipassanā menurut tingkat-tingkat pengetahuan batin yang dicapainya.
* berdana kepada orang-orang yang berhasil meraih tingkat sotāpatti, dan seterusnya.
Secara teori, jasa tertinggi bisa diperoleh jika seseorang memberi persembahan kepada yogi yang telah memasuki tingkat kesucian. Tapi, rentang waktu inspirasi tingkat kesucian muncul dan lenyap sangat singkat. Karenanya merupakan hal yang amat sulit untuk berdana pada saat tersebut agar dana itu bisa membuahkan jasa tertinggi. Meski demikian, adalah sesuatu yang mungkin untuk memperoleh keberuntungan tertinggi diluar pemberian kepada seorang kalyana putthujana, orang biasa yang memiliki kebajikan tertentu, yang telah memperoleh tingkat pengetahuan keseimbangan batin setelah melengkapi ke-9 tingkat-tingkat pengertian dalam latihan meditasi pandangan terang, yang dinamakan sankhara upekkha nana.
Lebih jauh, jasa yang diperoleh dari pemberian kepada seorang sotāpatti, sakadāgāmi, anāgāmi dan arahat sangat sulit untuk digambarkan. Jasa-jasa ini hanya berakhir dalam hitungan asankheyya lingkaran kehidupan (bila ditulis dengan angka, satu ditambah 14 nol, tahun).
Sedikit tambahan tentang peranan “kehendak” yang mempengaruhi hasil dari kegiatan berdana yang dilakukan berdasarkan keterangan dari Abhidhammattasangaha. Di sana dikatakan bahwa “kehendak sebelum berdana (pubba cetanā), kehendak ketika berdana (muñca cetanā), dan kehendak setelah berdana (apara cetanā)” harus baik.
Alih Bahasa Inggris-Indonesia : Chandasili Nunuk Y. Kusmiana.
Editor: Samuel B. Harsojo; Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Medio Pebruari 2004.

http://bharadvaja.wordpress.com/category/ajaran/

5 Harta Mulia

Posted by Lord Bharadvaja


Seorang buddhist tak seharusnya melekat pada harta materi. Di Anguttara Nikaya III: 262, Sang Buddha menyabdakan bahwa terdapat 5 harta mulia, yang jika dikembangkan dengan baik akan menyebabkan makhluk–makhluk hidup bahagia:
1. Silava: Mempunyai Moral Yang Baik.
Moralitas yang baik itu adalah meliputi:
1. Menghindari segala bentuk dari pembunuhan. Dalam konsep Buddhis ditegaskan bahwa tiada suatu makhluk hiduppun yang dibenarkan atau pantas disakiti dan apalagi dibunuh. Sang Buddha menyabdakakan : “Ia yang membunuh akan mendapatkan seorang pembunuh. Ia yang merebut akan menjumpai seorang perebut. Ia yang mencaci maki akan memperoleh cacian. Jadi, sebagai akibat dari tindakannya sendiri, si pengganggu pada saatnya akan di ganggu pula.”
2.Menghindari segala bentuk dari pencurian. Hukum karma itu adil adanya, siapa yang berbuat maka dialah yang akan menerima hasil dari akibatnya.
3. Menghindari segala bentuk dari perzinahan. Sang Buddha menyabdakan : “Barang siapa membunuh makhluk hidup, berdusta, mencuri, berzina dan suka mabuk mabukan; orang semacam ini seakan menggali liang kubur bagi dirinya sendiri, di dunia sekarang ini juga.”
4. Menghindari segala bentuk dari kata – kata dusta. Sang Buddha menyabdakan : “Santo na te ye vadanti dhammam : orang yang berbicara yang tidak sesuai dengan Dharma (kebenaran), bukanlah orang Bijak.”
5. Menghindari segala bentuk minuman / makanan yang mana bisa menyebabkan hilangnya kesadaran (mabuk). Sang Buddha menyabdakan : “Apabila mencintai diri sendiri, seseorang tidak selayaknya melibatkan dirinya dalam kejahatan.”
2. Bahusutta: Berpengetahuan Dharma dan Vinaya Yang Baik
Dharma adalah ajaran Sang Buddha dan Vinaya adalah peraturan – peraturan yang seharusnya dipedomani agar tidak sampai melanggar rambu – rambu ketidakbenaran. “Memahami Dharma (kebenaran) dengan sepenuhnya akan terbebas dari kerinduan karena memiliki pandangan terang. Orang Bijak tersebut akan bebas dari semua nafsu keinginan dan tenang bagaikan kolam yang tidak terkacaukan oleh angin.” ITIVUTTAKA 91.
3. Kalyanavaca: Bicara terpuji.
“Seseorang seharusnya hanya mengucapkan kata – kata yang tidak membahayakan diri sendiri dan tidak menyebabkan bahaya bagi orang – orang lain. Itulah sesungguhnya ucapan yang indah.” SUTTA NIPATA 451. Berpikirlah terlebih dahulu sebelum berucap. Itulah ciri khas dari orang yang Bijaksana. “Sang Buddha mengucapkan kata-kata yang membawa kepada pencapaian rasa aman, kepada akhir penderitaan dan pencapaian Nibbana. Sungguh, inilah ucapan yang utama.” SUTTA NIPATA 454
4. Dhammikathaya Sandassana:
Mampu Menerangkan Dharma Vinaya Secara Jelas Dan Terperinci Sehingga Membangkitkan Semangat dan Memuaskan Umat Dharma yang dipelajari, bukanlah semata – mata untuk diketahui tetapi yang terpenting adalah dipraktekkan dalam bentuk yang nyata. Ibarat obat, apakah akan memberikan hasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh, ada tidaknya kita mencoba atau memakannya.
Demikian pula halnya dengan Dharma. Sang Buddha menyabdakan : “Dari semua obat di dunia, yang banyak dan beraneka jenis, tidak ada satupun yang menyamai obat Dharma (kebenaran). Karena itu, O para bhikkhu, minumlah obat ini. Setelah meminum obat Dharma ini, engkau tidak akan tua dan akan dapat mengatasi kematian. Setelah mengembangkan dan memahami kebenaran, engkau akan damai dan bebas dari nafsu keinginan.”
5. Jhanalabhi:
Melaksanakan Samatha Bhavana Sehingga Mencapai Jhana. Keberhasilan di dalam pelaksanaan meditasi, dimana pikiran terpusat erat pada suatu objek (sasaran) yang dituju, itulah yang disebut dengan telah mencapai jhana. Indikator dari keberhasilan meditasi adalah berhasil mencapai jhana.

 http://bharadvaja.wordpress.com/category/dhamma/

Pencerahan Sang Buddha

Posted by Lord Bharadvaja pada Maret 22, 2011

Pada mulanya pertapa Gotama berguru kepada Âïâra Kâlâma. Tak berapa lama, Beliau berhasil mencapai meditasi lv 7: Kekosongan.  Tak puas dengan pencapaian ini, Beliau pun pergi berguru kepada Uddaka Râmaputta. Pertapa ini hanya mampu menghantarkan Beliau pada pencapaian meditasi lv 8:  Bukan Persepsi Bukan Pula Non-Persepsi.
Karena semua petunjuk yang diperoleh dari guru-guru lain tidak mampu membawa pada pembebasan mutlak dari penderitaan, Beliau selanjutnya pergi dan bertinggal di Hutan Uruvelâ. Di sinilah, dengan ditemani oleh lima orang pertapa lainnya (pañcavaggiya), Beliau melakukan praktek penyiksaan diri (attakilamathânuyoga) selama bertahun-tahun. Ini bukan saja tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan, malah hampir mematikan Beliau.
Akhirnya Beliau menempuh Jalan Tengah (Majjhimâ Paöipadâ) yang terbebas dari ekstrim, dan menembus lv10 Nibbana saat mencapai meditasi lv9: Lenyapnya Persepsi dan Harapan.
Berikut ini adalah peristiwa saat-saat pencerahan Siddharta menjadi Buddha:
“Saya berpikir: Apa yang ada ketika ketuaan dan kematian muncul?  Apa yang menjadi kondisi atau sebab ketergantungan (paccaya)?”
Dengan pengarahan batin yang benar, Beliau memahami secara arif bahwa: “Manakala ada kelahiran (jâti), ketuaan dan kematian muncul. Ketuaan dan kematian muncul karena adanya kelahiran sebagai sebab ketergantungan.”
Selanjutnya Beliau merenungkan Sebab Musabab yang Saling Bergantungan (Paöiccasamuppâda) dalam rangkaian teringkas berikut:
“Manakala ada perwujudan (bhava), kelahiran muncul. Kelahiran muncul karena adanya perwujudan sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada kemelekatan (upâdâna), perwujudan muncul. Perwujudan muncul karena adanya kemelekatan sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada keinginan (taóhâ), kemelekatan muncul.
Kemelekatan muncul karena adanya keinginan sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada perasaan (vedanâ), keinginan muncul. Keinginan muncul karena adanya perasaan sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada sentuhan (phassa), perasaan muncul. Perasaan muncul karena adanya sentuhan sebagai sebab ketergantungan.
Manakala ada enam landasan indera (saïâyatana), sentuhan muncul. Sentuhan muncul karena adanya enam landasan indera sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada batin dan jasmani (nâma-rûpa), enam landasan indera muncul. Enam landasan indera muncul karena adanya batin dan jasmani sebagai sebab ketergantungan.
Manakala ada kesadaran [bertumimbal lahir] (viññâóa), batin dan jasmani muncul. Batin dan jasmani muncul karena adanya kesadaran [bertumimbal lahir] sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada perpaduan berkehendak (saõkhâra), kesadaran [bertumimbal lahir] muncul. Kesadaran [bertumimbal lahir] muncul karena adanya perpaduan berkehendak sebagai sebab ketergantungan. Manakala ada ketaktahuan (avijjâ), perpaduan berkehendak muncul. Perpaduan berkehendak muncul karena adanya ketaktahuan sebagai sebab ketergantungan.”
“Jika tidak ada ketaktahuan, tak ada pula perpaduan berkehendak. Jika tidak ada perpaduan berkehendak, tak ada pula kesadaran bertumimbal lahir. Jika tidak ada kesadaran bertumimbal lahir, tak ada pula batin dan jasmani. Jika tidak ada batin dan jasmani, tak ada pula enam landasan indera. Jika tidak ada enam landasan indera, tak ada pula sentuhan. Jika tidak ada sentuhan, tak ada pula perasaan. Jika tidak ada perasaan, tak ada pula keinginan. Jika tidak ada keinginan, tak ada pula kemelekatan. Jika tidak ada kemelekatan, tak ada pula perwujudan. Jika tidak ada perwujudan, tak ada pula kelahiran. Jika tidak ada kelahiran, tak ada pula ketuaan dan kematian; tak ada pula kesedihan (soka), keluhkesah (parideva), penderitaan (dukkha), kekecewaan (domanassa), keputus-asaan (upâyâsa).”
“Timbullah pandangan, pengetahuan, kebijaksanaan, ketahuan dan penerangan yang belum pernah Saya dengar sebelumnya… Saya berpikir: ‘Inilah jalan menuju Pencerahan yang telah Saya raih…’ Apakah jalan itu? Yakni Jalan Mulia Berfaktor Delapan: 1. Pandangan Benar (Sammâdiööhi), 2. Pikiran Benar (Sammâsaõkappa), 3. Ucapan Benar (Sammâvâcâ), 4. Tindakan Benar (Sammakammanta), 5. Penghidupan Benar (Sammââjiva), 6. Upaya Benar (Sammâvâyâma), 7. Penyadaran Benar (Sammâsati), 8. Pemusatan Benar (Sammâsamâdhi).”
“Tatkala batin Saya terpusatkan, suci, cemerlang, tanpa kekotoran, bebas dari noda-noda halus, lunak [cocok untuk dipergunakan], mantap, takbergeming; Saya mengarahkan batin Saya demi pengetahuan dalam menelusuri kehidupan-kehidupan lampau (pubbenivâsânusatiñâóa).
Saya mengingat banyak kehidupan lampau, yakni satu kelahiran, dua, tiga, … seratus, seribu, seratus ribu, banyak masa penyusutan dunia, pengembangan dunia, penyusutan dan pengembangan dunia: ‘Pada kehidupan itu Saya mempunyai nama, keturunan, penampilan, makanan, pengalaman suka duka, rentang usia; dan setelah meninggal dari sana, Saya terlahirkan kembali di tempat lain, dan di situ Saya mempunyai nama, … ; –demikianlah secara terinci dan khusus Saya menelusuri banyak kehidupan lampau Saya. Inilah pengetahuan pertama yang Saya raih pada waktu permulaan malam hari.”
“Tatkala batin Saya terpusatkan, … ; Saya mengarahkan batin Saya demi pengetahuan atas kematian dan kelahiran kembali makhluk hidup (cutûpapâtañâóa). Dengan mata kedewaan yang suci dan melampaui mata manusia biasa, Saya melihat makhluk-makhluk hidup yang sedang mati, lahir kembali, yang hina, yang luhur, yang cantik, yang buruk, yang sejahtera, yang sengsara. Saya memahami secara jelas bahwa kehidupan semua makhluk berlangsung sesuai dengan perbuatan (kamma) masing-masing: ‘Makhluk-makhluk yang jahat dalam tindakan, ucapan, pikiran, yang melecehkan orang-orang suci, yang berpandangan sesat, yang melakukan perbuatan berdasarkan pandangan sesat itu, setelah kehancuran tubuh jasmaniah, setelah kematian; terlahirkan kembali di alam kemerosotan, alam kesengsaraan, alam kejatuhan, atau alam neraka. Sementara itu, makhluk-makhluk yang baik dalam tindakan, … , setelah kehancuran tubuh jasmaniah, setelah kematian; terlahirkan kembali di alam bahagia, alam surga.’ Inilah pengetahuan kedua yang Saya raih pada waktu pertengahan malam hari.”
“Tatkala batin Saya terpusatkan, … ; Saya mengarahkan batin Saya demi pengetahuan atas lenyapnya kekotoran batin (âsavakkhayañâóa).
Saya memahami berdasarkan kenyataan sesungguhnya bahwa: ‘Ini adalah penderitaan, ini adalah sebab penderitaan, ini adalah lenyapnya penderitaan, ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan; ini adalah noda batin, ini adalah sebab noda batin, ini adalah lenyapnya noda batin, ini adalah jalan menuju lenyapnya noda batin.’ Dengan pemahaman demikian, batin Saya terbebaskan dari noda batin berupa nafsu inderawi, perwujudan, ketaktahuan. Tatkala batin terbebaskan, timbullah pengetahuan bahwa: ‘Saya telah terbebaskan. Saya memahami bahwa kelahiran telah terputuskan, kehidupan suci telah tertamatkan, tugas yang layak dikerjakan telah tertunaikan, tidak ada tugas lain lagi demi pencapaian ini. Inilah pengetahuan ketiga yang Saya raih pada waktu pengakhiran malam hari.
Ketaktahuan telah tersingkirkan, pengetahuan telah terbangkitkan; kegelapan telah tersingkirkan, pencerahan telah terbangkitkan; ini terjadi tatkala Saya berada dalam kewaspadaan, bersemangat, dan penuh pengendalian diri. Namun Saya tidak membiarkan perasaan bahagia yang timbul dalam diri Saya menguasai batin Saya.’”
“Meski Saya sendiri mengalami kelahiran, ketuaan, kesakitan, kesedihan, dan [masih memiliki] kekotoran batin, [setelah] menyadari bahaya dari semua itu dan kemudian mencari Nibbâna yang tiada taranya, yang tidak mengalami kelahiran, ketuaan, kesakitan, kematian, kesedihan, dan yang terbebas dari segala kekotoran batin; Saya [akhirnya berhasil] meraihnya. Timbullah pengetahuan serta pandangan terang (ñâóadassana) dalam diri Saya: ‘Tercapailah Pembebasan (Vimutti) bagi diri Saya. Inilah kelahiran Saya yang terakhir; tidak ada lagi kelahiran bagi Saya.’”
“Karena belum menemukan Pencipta rumah [tubuh] ini, Saya mengembara dalam daur Saæsara [kelahiran dan kematian] yang tak terhitung jumlahnya. Kelahiran yang berulang-ulang adalah suatu penderitaan. O Pencipta rumah, Engkau sekarang telah Saya temukan. Engkau tak akan dapat menciptakan rumah lagi. Seluruh kerangkamu [noda batin] telah Saya patahkan, dan atapmu [ketaktahuan] telah Saya bongkar. Mental Saya telah menembus Nibbâna, dan mencapai akhir dari semua keinginan.”
Sewaktu sendirian dalam penyepian, timbullah pikiran dalam diri Buddha Gotama: “Kebenaran (Dhamma) yang telah Saya raih ini bersifat mendalam, sukar ditembus serta dipahami, penuh kedamaian dan merupakan tujuan terluhur bagi semua [makhluk], tak terjangkau oleh pemikiran biasa (spekulasi), halus, hanya dapat dimengerti oleh orang bijak. Namun, masyarakat umumnya bergembira serta terpukau dalam kerinduan. Sukar bagi mereka untuk dapat melihat Sebab Musabab yang Saling Bergantungan dari semua ini. Amatlah sulit untuk dapat memahami kebenaran yang merupakan kepadaman dari segala perpaduan, penanggalan dari sifat-sifat pokok kehidupan, yang merupakan akhir dari keinginan; kejenuhan, pelenyapan dan pembebasan dari nafsu, Nibbâna. Apabila Saya mengajarkan Kebenaran tetapi orang-orang lain tidak memahami sesuai dengannya; ini niscaya menimbulkan kesukaran serta kelelahan pada diri Saya semata. Duhai Para Bhikkhu, syair menakjubkan yang tidak pernah Saya dengar sebelumnya menjadi jelas bagi Saya sebagai berikut: ‘Kebenaran yang sulit Saya tembus ini tidaklah layak untuk dibabarkan. Sebab, ini bukanlah suatu kebenaran yang dapat dipahami oleh orang-orang yang dipenuhi oleh nafsu dan kebencian. Orang yang bernafsu besar, yang diliputi oleh kegelapan batin, niscaya tidak dapat menembus kebenaran yang menghantarkan makhluk hidup pada tujuan yang melawan arus dunia, yang halus, yang mendalam, yang pelik (abstruse).’”
1. Jika seseorang kaya ia tak mau menjadi buddhist, karena ia bisa mencukupi kebutuhan hidupnya dan ia merasa itu cukup.
Jika seseorang miskin ia tak mau menjadi buddhist, karena ia ingin kaya dulu.
2. Jika seseorang terkenal ia tak mau menjadi buddhist, karena lebih memilih aktifitas-aktifitas yang meningkatkan popularitasnya sebagai icon masyarakat.
Jika seseorang tak terkenal ia tak mau menjadi buddhist, karena ia merasa masih belum menemukan tujuan hidupnya.
3. Jika seseorang tak punya teman ia tak mau menjadi buddhist, karena tak punya kenalan untuk menyampaikan ucapan, pikiran, dan pandangannya.
Jika seseorang punya teman ia tak mau menjadi buddhist, karena merasa jika sakit pasti ada yang merawat, jika sepi ada yang mengajak bermain, jika tua ada yang menjaga.
4. Jika seseorang nyaman ia tak mau menjadi buddhist, karena segalanya sudah tersedia.
Jika seseorang tak nyaman ia tak mau menjadi buddhist, karena untuk duduk nyaman saja belum bisa, bagaimana mau meditasi.
Mengetahui keengganan Buddha Gotama dalam membabarkan Dhamma yang sulit dipahami, Brahmâ Sahampati segera pergi mengunjungi Beliau untuk mengundang Beliau membabarkan Kebenaran demi kebahagiaan banyak orang:
“Sejak dahulu kala hingga sekarang ini, di daerah Magadha terdapat ajaran yang tidak murni, yang digagasi oleh orang-orang yang masih terliputi oleh noda. Bukalah pintu gerbang Kekekalan. Berilah makhluk-makhluk hidup kesempatan untuk mendengarkan Kebenaran yang ditembus oleh orang yang terbebas dari segala noda. Ibarat orang yang berada di puncak bukit, yang dapat melihat orang-orang yang berada di sekeliling; demikian pula Yang Mulia, yang memiliki pengetahuan serta mata kebijaksanaan yang menyeluruh, hendaknya sudi menaiki istana kebijaksanaan yang terbentuk dari Kebenaran. Jelajahilah masyarakat yang diliputi oleh kesedihan, yang dicengkeram oleh kelahiran dan ketuaan. O Sang Penakluk yang penuh semangat, yang memimpin para makhluk hidup, yang terbebas dari kekotoran batin; mohon sudi kiranya pergi berkelana mengasihani orang-orang di dunia ini. Babarkanlah Kebenaran Dhamma, O Sang Bhagavâ, karena akan ada yang memahaminya.”
Setelah mempertimbangkan permohonan Brahmâ Sahampati dan karena perasaan Welas Asih terhadap makhluk-makhluk hidup, Sang Buddha kemudian menjelajahi dunia ini dengan kewaskitaan-Nya. Beliau menyadari bahwa ada makhluk yang diliputi oleh banyak debu kekotoran batin tetapi ada pula yang hanya sedikit; ada yang lemah kemampuannya tetapi ada pula yang kuat; ada yang memiliki kecenderungan jahat tetapi ada pula yang baik; ada yang sulit dibina tetapi ada pula yang mudah; ada yang tidak melihat noda serta bahaya dari dunia mendatang tetapi ada pula yang melihatnya –ibarat dalam rumpun teratai ada bunga yang muncul dalam air, berkembang dalam air, berada dan masih tenggelam dalam air, yang dihidupi oleh air; ada pula bunga yang berada di permukaan air, dan ada pula yang tegak menjulang di atas permukaan air sehingga tidak terbasahi oleh air. Karena alasan-alasan inilah, Saya menyanggupi permohonan Brahmâ Sahampati:
“Terbuka-lebarlah pintu gerbang [menuju] Kekekalan. Bagi mereka yang mau mendengar, yang memperlihatkan keyakinan.”
Lalu diadakanlah Vinaya/peraturan bhikku yang sifatnya mengkondisikan mental orang-orang untuk bisa menjadi bhikku dengan baik dan mencapai Kebuddhaan.
Ketika mengetahui bahwa dua pertapa yang pernah menjadi guru-Nya telah meninggal dunia dan berada di alam nirbentuk, Beliau berniat untuk membabarkan Dhamma kepada lima pertapa yang pernah bersama-sama melakukan praktek penyiksaan diri. Di tengah perjalanan menuju Bârâóasî, Sang Buddha berjumpa dengan pertapa telanjang Upaka Âjîvaka. Menjawab pertanyaan Upaka, Beliau menguncarkan syair berikut:
Saya adalah penguasa segala Dhamma, penembus segala Dhamma, yang tidak melekat pada keinginan atas segala sesuatu, yang telah menanggalkan segala sesuatu, yang terbebas, yang telah sampai pada kepadaman keinginan. Karena menembus dengan kebijaksanaan sendiri, siapa pula yang patut Saya akui sebagai guru? Tidak ada guru bagi diri Saya. Tidak ada orang baik yang menyamai Saya. Tidak ada orang yang menyetarai Saya di seluruh dunia, termasuk dunia kedewaan. Sebab, Saya adalah Arahanta Sammâsambuddha –yang Mahasuci, yang telah meraih Pencerahan Agung secara mandiri–, guru yang paling unggul, yang telah memadamkan seluruh kekotoran batin. Saya akan berangkat menuju Kota Kâsî untuk memutar roda Dhamma, untuk menabuh genderang Kekekalan dalam dunia yang diliputi oleh kegelapan ini.”
Selanjutnya Buddha memaparkan kebenaran pada dunia.

http://bharadvaja.wordpress.com/category/dhamma/