SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA


Sabtu, 29 Oktober 2011

Kisah-kisah keberadaan Mahluk Peta/Hantu

                            BAB.  IV Kelahiran Kembali  


Mungkin bagi sebagian orang cerita tentang kelahiran kembali sebagai isapan jempol belaka. Di dalam Bab ini kami khusus membahas sedikit tentang adanya kelahiran kembali yang telah di buktikan oleh banyak pakar. Bab ini menjadi penting karena kalau kita  nanti bicara tentang adanya  alam-alam lain, ini semua tidak terlepas dari adanya kelahiran kembali.

                                               PAST LIFE REGRESSION


Saat ini dikalangan cendikiawan barat, konsep reinkarnasi telah menjadi  bahan riset yang sangat menarik. Studi  mengenai reinkarnasi  adalah sebuah riset kedokteran atau parapsikologi yang menggunakan metode  yang tidak lazim. Riset ini memang tidak mempunyai formula teori yang baku, tetapi kesubjektivitasan studi dan karakter peneliti akan sangat berpengaruh  terhadap  keontentikan konsep ini. Ada dua sumber data yang bisa  menjadi rujukan penting  terhadap  konsep reinkarnasi. Sumber pertama di peroleh dari anak-anak yang masih bisa mengingat  kehidupan  masa lalu mereka, dan yang kedua bersumber dari pasien  yang mempunyai  kehidupan masa lalu yang bisa di panggil melalui metode Past Live Regression (PLR) atau terapi kilas balik.

                                      Dr. Ian Stevenson


Salah satunya adalah Dr.Ian Stevenson, seorang profesor  peneliti Universitas of Virginia. Ia pernah menjabat sebagai kepala peneliti masalah reinkarnasi. Ia telah melakukan perjalanan ke seluruh penjuru dunia selama lebih dari tiga puluh tujuh tahun untuk meneliti, menyelidiki, mencatat, mengumpulkan, menguji dan mencocokkan orang-orang, terutama anak-anak, yang bisa mengingat  masa lalunya dan yang memiliki tanda lahir atau cacat lahir yang di hubungkan dengan luka, biasanya fatal, pada orang yang mengingat  masa lalunya.

Profesor Stevenson pernah menghabiskan waktu selama 40 tahun untuk mengoleksi  2.600 contoh kasus  anak-anak berusia antara 2 -7  tahun, para anak-anak itu meski masih belia, tetapi mereka mengetahui  situasi mendasar  desa yang terletak  ribuan km jauhnya dan terjadi pada 10 tahun sebelumnya bahkan yang lebih lama lagi, kebanyakan anak-anak  itu mampu  berbicara bahasa dari bangsa lain.

Detail kasus-kasus tersebut di buktikan oleh tim kecil  peneliti profesor  Stevenson.Sejumlah contoh kasus  terkumpul di dalam  buku karangannya  yang berjudul  "Anak-anak yang memiliki memori abad silam : mengenai permasalahan reinkarnasi".

Dr. Stevenson  juga mengoleksi  200 lebih kasus yang berkaitan  dengan birthmark (tanda lahir), di dalam contoh kasus tersebut, mereka itu mengatakan  bahwa dirinya pada kehidupan sebelumnya  mati lantaran tertembak  ataupun tertusuk  benda tajam  persis pada tempat lahir tersebut. Di dalam  17 kasus seperti itu, professor Stevenson telah memperoleh catatan dokter dan lain-lain, catatan tentang pembedahan mayat yang berkaitan dengan hal tersebut. membuktikan proses kematian orang yang terkait mirip dengan yang di kisahkan  oleh anak-anak itu. Kasus tersebut terekam di dalam buku  lain profesor Stevenson dengan judul "Titik Persimpangan Reinkarnasi dan Ilmu Biologi."

Sangat menakjubkan, bahwa di temukan ingatan akan kehidupan masa lalu memudar sekitar umur tujuh tahun pada anak-anak. Mereka sering berbicara secara langsung tentang kehidupan  sebelumnya, ingin pulang kembali ke "rumah" dan rindu pada ibu atau pasangan atau individu yang di kenalinya pada kehidupannya yang lain. Yang cukup unik Dr. Stevenson menemukan anak-anak yang dapat berbicara bahasa asing atau bahasa  yang tidak di ajarkan oleh orang tuanya. Hal ini tentu saja sangat sulit di terima akal sehat.

Dr. Stevenson banyak memaparkan hasil penelitiannya dalam beberapa buku Children Who Remember Previos Lives : A Question  of Reincarnation; Reincarnation and Biology; AContrybution of the Etiology of Brithmarks  and Birth Defect, dan sebagainya. Selama masa hidupnya, ia telah mengumpulkan ribuann rekaman  dari anak-anak  berumur 2-7 tahun yang tinggal di Timur Tengah, Eropa, Asia, dan Amerika. Dia juga seorang  terapis handal PRL

Tipe penelitian lain adalah berdasarkan atas orang-orang yang di hipnotis  oleh seorang psikoterapi  untuk memanggil ingatan masa lalunya. Tehnik yang di gunakan  adalah  Past Life Regression (PLR). Di bawah pengaruh PLR, pasien tidak tertidur dan gelombang otaknya berbeda  dari kondisi  orang  yang sedang tidur. Beberapa  psikoterapi menjelaskan bahwa kondisi tersebut juga berbeda  dari  kondisi  hipnotis tradisional. Kondisi  ini lebih tepat bisa disamakan pada kondisi hening yang di capai  melalui suatu kultivasi. Dalam  kondisi tersebut pasien dapat melakukan  hubungan langsung dengan kesadaran  yang lebih dalam. Pasien  bisa masuk kedalam ingatannya di masa lalu bagaikan menyaksikan sebuah pemutaran film dan merasakan sensasi-sensasi indrawi seperti rasa lapar, merasakan hawa panas, hembusan angin, rasa sakit, dan sebagainya, sesuai fragmen kehidupan yang muncul selama regresi sementara kesadarannya sekarang  ini masih tetap aktif.

                     Past Life Regression  Sebagai Terapi  Penyembuh Penyakit  

Peneliti lain, Dr. Brian   L. Weiss seorang  psikoterapi  tradisional  lulusan  Universitas Colombia dan Yale Medical  School dan menjabat sebagai kepala Psikiatri Emeritus di Mount  Sinai  Medical  Center  di Miami, adalah  seorang  psikoterapi  yang paling di kenal menggunakan  terapi PLR. Awalnya, dia tidak ambil  perhatian  kepada parapsikologi dan tidak memiliki ketertarikan  tentang reinkarnasi.


Pada tahun 1982, Dr. Weiss melakukan terapi kepada pasiennya yang bernama  Catherine yang menderita simpton terhadap air  atau ketakutan  terhadap air secara berlebihan. Pada awalnya, Dr. Weiss memundurkan  memori  Catherine  pada masa kanak-kanaknya, tetapi tidak berhasil menemukannya. Sampai akhirnya dia memiliki ide untuk menghipnotis Catherine  dengan sebuah  "perintah"  agar dia kembali  pada  masa yang menyebabkan  simptonnya datang. Reaksi yang di timbulkan membuat Dr Weiss tercengang.   

Catherine tiba-tiba bercerita tentang bencana banjir besar yang telah meregut nyawanya pada tahun  1863 S.M. Dia menyebut dirinya bernama Aronda, berusia 18 tahun. Saat banjir datang, dia sedang menggendong anaknya  bernama Cleastra (Cleastra pada kehidupan  sekarang  adalah keponakannya yang bernama Rachel) yang juga turut tewas pada kejadian itu. Dr. Weiss tidak bisa menerima hal tersebut  begitu saja  dan dia tidak bisa menjelaskan bagaimana  hal ini bisa terjadi . Namun, dia juga tidak bisa menyangkal kenyataan yang terjadi di depan matanya.                                                                                              
Menyingkapi hal tersebut, Dr. Weiss  justru  mengambil pendekatan-pendekatan yang mungkin untuk membuktikan ketidakbenaran gejala aneh itu, tetapi pada akhirnya, dia tidak punya pilihan  lain kecuali  menerima kebenaran tersebut. Sejak peristiwa tersebut. Dr. Weiss akhirnya  selalu mencoba  menggunakan regressi hipnotis pada keluhan fisik maupun mental, dan sebagian besar  mengalami  pemulihan yang sangat  signifikan tampa perawatan  secara medis. Saat ini Dr. Weiss telah menulis beberapa  buku, buku Many Lifes, Many Master dan Through Time into Healing telah terjual jutaan kopi dan telah di terjemahkan ke lebih dari dua puluh bahasa.

Berikutnya, adalah Dr. Bruce Goldberg di LOs Angeles, USA, seorang dokter gigi yang akhirnya meninggalkan  keahlianya tersebut dan beralih menjadi seorang  hipnoterapi PLR sejak tahun 1974. Dia menganggap bahwa peristiwa-peristiwa  yang terungkap tampa sengaja  dan "kamma baik" yang telah dia rasakan telah membawanya pada ketertarikan  pada bidang ini. Telah lebih dari 11.000 orang yang telah di bimbingnya menuju pencerahan dan penyembuhan dengan metode ini.

Dalam bukunya, berjudul Reinkarnasi The Search For Grace, Dr. Goldberg menulis sebuah kisah nyata seorang  wanita bernama Ivy, yang dalam regresinya, menceritakan kehidupannya yang terakhir  dengan nama Grace Doze. Dr. Goldberg mencoba mendokumentasikan kepada khalayak ramai tentang kasus  reinkarnasi  dari sesi-sesi  regresi yang di lakukannya kepada  Ivy yang sinkron dengan kasus  pembunuhan  yang tak terpecahkan  oleh kepolisian  Buffalo, New York, atas korban yang bernama Grace Doze di tahun 1927.

Ivy, seorang apoteker, saat awal mendatangi Dr. Goldberg dengan keluhan yang sangat sederhana, yaitu keinginannya untuk meningkatkan  kemampuan  dalam berinteraksi  dengan pria, terutama untuk mengakhiri  hubungannya  dengan John, kekasihnya.

Secara  tak terduga  pada sesi-sesi berikutnya, Dr. Goldberg menemukan sebuah pola kamma yang menjebak Ivy dalam sebuah  hubungan yang selalu berakhir tragis. Sosok roh yang menjadi  pasangan Ivy adalah sosok yang selalu mencelakai dan membunuh Ivy dalam banyak kehidupan  lalunya. Dan sosok itu, saat ini, adalah kekasihnya, John.

Kisah-kisahnya sangat sinkron dengan kesehariannya bersama John. Entah kenapa Ivy masih saja tertarik pada John walaupun sering di pukul. Setiap kali kedatangannya bertemu Dr. Goldberg, Ivy selalu menyampaikan keinginannya untuk berpisah dengan John untuk selamanya, tetapi ia tidak tahu bagaimana  harus memulai. Dr. Goldberd memang berusaha untuk memutuskan  pola kamma tersebut sampai akhirnya menemukan fragmetn terakhir kehidupan Ivy sebagai Grace Doze.

Dr. G     : Grace, apa yang terjadi?
Ivy         : Jake, Ia gila. Ia memukuliku. Ia menikamku dengan sebilah pisau... tenggorokanku...ia mencekikku.

Jake memukuli Grace  dengan membabi buta, kemudian mencekiknya sampai mati. Saya menuntun Ivy memasuki  pikiran atas -sadarnya,

Dr. G      : Apa yang terjadi, Grace?
Ivy          : Aku tidak percaya. Binatang ini menikam, mencekik, memukuli dan membuangku ke Sungai     
                 Ellicott. Aku berkelahi  kesetanan, tapi tetap saja aku bukan tandingannya.
Dr.G       : Grace, apa kamu mengenali  Jake dalam kehidupan sekarangmu sebagai Ivy  
Ivy          : Ya, Jake adalah John.

Fragmen ini membawa Dr. Golberg  pada sebuah investigasi panjang tentang sesosok  nyata seorang Grace Doze yang benar-benar  pernah hidup pada tahun 1920-an dan terbunuh secara  misterius Atas bukti-bukti yang di temukan, di dukung oleh keterangan Ivy dalam regresinya, di duga kuat si pembunuh adalah Jake, kekasih Grace.

Serangkaian investigasi dan sesi-sesi regresi Ivy ini kemudian  di angkat  dalam sebuah film  televisi yang di produksi  oleh stasiun televisi CBS, Long Angeles, USA, dan di siarkan  pada tanggal  17 Mei 1994. Penayangan  film tersebut bertepatan  pada hari Selasa  malam di bulan Mei, enam puluh tujuh tahun yang lalu hingga jamnya, sejak kematian Grace Doze.

Masih sangat banyak para ahli dari Negara Barat yang menekuni terapi regresi ini. Sebut saja Dr. Joel L. Whitton dan Joe Fisher, penulis  buku Life Between life (1988). Ada Dr. David Chamberland, wakil ketua  Pre-birth and Neonatal Psychology Assosiation  yang juga penulis buku Babies Remember  Birth (1988). Ada Richard Webster dari Selandia BAru dengan bukunya Practical Guide to Past Life Memories. Kemudian, Dr. Garrett Oppenheim , Ph.D yang menuliskan pengalaman  praktik regresinya pada buku Who Were You Before You Were You? dan lain sebagainya.
Hal 9 bersambung ke hal 10