SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA


Selasa, 10 Mei 2011

Konfusianisme dalam sebuah Dialog



Konfusius dilahirkan di China pada akhir Periode Musim Semi dan Musim Gugur tahun 551 SM. Nama akhir Konfusius adalah Kong dan nama pertamanya adalah Qiu. Ia juga dikenal sebagai Zhong Ni. Saat Konfusius berumur tiga tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia dan ibunya, Nyonya Yan lalu pindah ke Jue Li di negara bagian Lu. Pada saat itu Lu dianggap sebagai pusat kebudayaan dan musik China dan lingkungan ini secara konstruktif memengaruhi perkembangan Konfusius muda.

Walaupun ia hidup dalam rumah tangga berkekurangan, mulai umur 15 tahun Konfusius muda mengabdikan dirinya untuk pengejaran pengetahuan. Setelah ibunya meninggal dunia saat ia berumur 24 tahun, Konfusius bahkan menjadi lebih berdedikasi terhadap pelajarannya dan menemui semua orang suci dan guru terkenal pada masa itu. Karena itu, ia memperoleh pengetahuan dalam berbagai bidang dan menguasai banyak keahlian. Di antara guru-gurunya adalah Yan Zi yang terpelajar dan memiliki banyak talenta serta musisi lira China Shi Rang.

Konfusius menyelesaikan pelajarannya pada umur 30 dan mulai menerima murid-muridnya sendiri. Ia akan mengambil siapa pun yang ingin menjadi muridnya walaupun ia hanya mendapat pemberian yang sederhana. Saat raja dari negara Qi datang ke Lu, ia mengunjungi Konfusius karena ketenarannya. Orang mulia dari Lu sering berkonsultasi dengan Konfusius mengenai berbagai masalah. Namanya tersebar ke mana-mana karena pengetahuannya yang luas dalam berbagai bidang. Bahkan setelah ia menjadi terkenal, Konfusius berkelana menuju berbagai tempat di China untuk bertemu orang suci. Guru bijaksana dan tercerahkan Lao Tzu adalah filsuf yang terkenal selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur di China. Pada umur 30-an, Konfusius pergi untuk menemui Lao Tzu.

Konfusius: Saya pengagum Anda selama hidup. Hari ini, saya ingin bertanya kepada Anda mengenai pendapat Anda tentang ritual.

Lao Tzu: Orang yang menulis ritual-ritual tersebut tidak lagi hidup. Yang tersisa hanyalah ajarannya. Orang yang terhormat harus melayani dalam pemerintah jika ia memiliki kesempatan. Jika ia tidak lahir di waktu yang tepat, ia harus menjadi fleksibel seperti rumput liar yang bergerak mengikuti angin. Saya dengar bahwa pebisnis yang bagus biasanya menyembunyikan barangnya dari yang lain, seolah-olah ia tak memiliki apa pun. Demikian pula, orang saleh harus tampil rendah hati dan tak terpelajar. Engkau harus menyingkirkan kebanggaanmu dan hasrat yang berlebihan, letakkan keangkuhanmu dan ideal yang tak dapat digapai. Semua itu tak baik untukmu. Itu yang dapat saya beritahu.

Konfusius: Saya telah belajar banyak dari pertemuan hari ini. Sekarang saya mohon pamit.

Lao Tzu: Saya dengar orang kaya memberi harta benda sebagai hadiah, orang bijak memberi kata mereka sebagai hadiah. Saya tidaklah kaya, jadi saya hanya bisa berpura-pura bijak dan saleh untuk memberimu sedikit kata-kata nasihat, sebagai hadiah perpisahan. Inilah yang saya ingin beritahu: "Seseorang yang cerdas dan penuh wawasan dengan mudah terancam kematian, karena ia suka berdebat dengan yang lain; orang yang terpelajar, pandai bicara, dan berpengetahuan dengan mudah menemui kesulitan-kesulitan dan mendapat masalah, karena ia suka membuka perbuatan salah orang lain. Tidak peduli apakah engkau anak dalam keluarga atau pejabat dalam kerajaan, engkau harus mencoba untuk menyingkirkan egomu dan meletakkan dirimu dalam situasi orangtuamu dan rajamu."

Konfusius: Saya akan selalu menyimpan kata-kata Anda.

Murid: Guru, seperti apa Lao Tzu itu?

Konfusius: Saya mengetahui burung bisa terbang, ikan bisa berenang, dan hewan bisa berlari, jadi saya mengetahui cara berurusan dengan mereka. Tapi, saya tidak tahu cara untuk berurusan dengan naga karena ia terbang di atas awan di langit. Saat saya melihat Lao Tzu hari ini, saya merasa ia adalah naga.

Qi Jinggong: Konfusius, boleh saya tanya cara memimpin negara?

Konfusius: Anda bisa melakukannya selama Anda memenuhi tugas Anda sebagai raja, para pejabat memenuhi tugas sebagai pejabat, para ayah memenuhi tugas keayahan mereka dan anak memenuhi tugas anak.

Qi Jinggong: Perkataan Anda luar biasa. Jika raja tidak memenuhi tugasnya, para pejabat tidak memenuhi tugas mereka, para ayah tidak memenuhi tugas mereka dan anak-anak tak memenuhi tugas mereka, saya tidak bisa apa-apa walaupun memiliki semua alat.

Supreme Master TV: Pada kesempatan lain, Qi Jing-gong berkonsultasi dengan Konfusius lagi tentang memerintah negara. Konfusius menjawab, "Penting untuk menjadi hemat dan menghindari pengeluaran berlebihan saat memimpin negara." Qi Jing-gong mengagumi Konfusius dan ingin memberinya posisi penting dalam pemerintahan. Akan tetapi, ia menyadari bahwa hidup Konfusius akan dalam bahaya jika tetap berada di negara Qi, maka ia melepaskan Konfusius. Konfusius kembali ke negara Lu dan terus mengajar di sana. Dengan berlalunya waktu, ia memiliki semakin banyak murid dari semua pelosok negara. Konfusius mengajari muridnya untuk membina kemuliaan, kemurahan hati, dan kebajikan lainnya. Maha Guru Ching Hai sudah sering berbicara mengenai kebijaksanaan jiwa mulia ini.

Maha Guru Ching Hai:Pada zaman dahulu, hanya orang yang tercerahkan yang dipilih atau disarankan atau dihormati sebagai raja atau ratu atau pemimpin negara. Itulah mengapa dalam kebijaksanaan Konfusius dinyatakan bahwa pertama kita harus membina diri dulu, barulah kita bisa mengatur rumah tangga kita dan masalah pribadi kita. Dan lalu ketiga, kita bisa memerintah sebuah negara. Dan keempat, kita bahkan bisa menenteramkan dunia.

Supreme Master TV: Saat berumur 51 tahun, Konfusius ditunjuk menjadi kepala pejabat di sebuah kota dan segera dipromosikan menjadi Pejabat Keadilan Utama untuk negara Lu. Konfusius menganjurkan menggunakan etika-etika untuk memimpin negara. Ia pernah berkata, "Jika hukum dan hukuman digunakan untuk mengatur orang, maka orang hanya akan berperilaku baik demi menghindari hukuman, daripada karena rasa malu. Jika moral dan etika dipakai untuk mengatur orang, mereka akan merasa malu atas perbuatan buruk mereka dan akan berusaha menjalani jalan yang benar." Sebagai pejabat keadilan, Konfusius benar-benar mengetahui efek pencegah dari hukuman yang berat, tapi ia juga mengerti banyak kekurangannya. Maka, ia percaya dengan mendorong moral dan etika, sebuah negara bisa menjadi hebat.

Dengan bantuan bijak dari Konfusius, negara Lu menjadi semakin kuat. Takut bahwa Lu akan menjadi ancaman besar bagi negara Qi, pemerintah Qi mengirim banyak gadis cantik untuk menghibur raja Lu dan pejabat-pejabat tingginya dengan nyanyian dan tarian. Hasilnya, raja Lu tidak bersidang selama tiga hari. Menyadari bahwa ia tidak akan bisa menjalankan cita-cita politiknya di negara Lu, pada umur 55 tahun Konfusius dan 10 muridnya termasuk Yan Hui, Zi Lu, Zi Gong, dan Rang Qiu, pergi dari tanah air mereka dan menjelajahi negara demi negara selama 14 tahun. Selama perjalanannya, sayangnya Konfusius menghadapi gangguan, kecurigaan, perang saudara, dan rencana menentangnya di banyak tempat sehingga tidak ada satu negara pun memberinya kesempatan untuk menjalankan visinya atas pemerintahan yang baik.

Raja Chu Zhao pernah mengundang Konfusius untuk datang ke negaranya. Para pejabat di negara Chen dan Cai, khawatir bahwa Konfusius akan membantu negara Chu menjadi lebih kuat dan menjadi ancaman, mengirim orang-orang untuk menghadang Konfusius dan pengikutnya agar tidak dapat mencapai tujuan mereka. Terjebak di hutan rimba, murid-murid Konfusius menjadi kelaparan dan tertekan, tetapi Konfusius terus mengajari mereka puisi, musik, dan lagu. Ia tidak pernah berhenti memberikan pengetahuan. Setelah beberapa hari,mereka akhirnya dapat menemukan beberapa makanan dan memberinya kepada Yan Hui untuk disiapkan sebab dialah koki terbaik di kelompok itu.

Konfusius: Saya bermimpi tentang seorang leluhur semalam. Saya rasa ia sedang mencoba untuk membantu saya keluar dari masalah. Berikan saya beberapa makanan agar bisa saya persembahkan kepada leluhur sebelum dihidangkan.

Yan Hui: Saya tak bisa melakukannya. Debu jatuh ke dalam makanan, jadi saya makan sedikit.

Konfusius: Dikatakan bahwa melihat adalah percaya. Tetapi, mata kita tidaklah selalu dapat diandalkan. Kita harus mempercayai hati kita. Tetapi, kita tidak bisa selalu mengandalkan hati kita juga. Sulit sekali untuk mengenal seseorang.

Supreme Master TV: Menyadari bahwa ia telah bersalah kepada Yan Hui, Konfusius segera meminta maaf kepada muridnya dan memberikan contoh yang baik sebagai seorang guru. Beberapa hari kemudian, mereka dapat mencapai negara Chu. Akan tetapi, Raja Chu Zhao segera meninggal dunia. Saat Konfusius hampir berumur 70 tahun, pejabat tinggi negara Lu, Ji Kangzi, mengundangnya untuk kembali ke Lu untuk melayani sebagai negarawan tua yang dihormati. Maka Konfusius kembali ke tanah airnya. Akan tetapi, Konfusius tidak pernah ditunjuk untuk posisi penting apa pun. Selama masa ini, Konfusius mencurahkan semua tenaganya untuk menyusun catatan-catatan bersejarah dan pelajaran.

Tahun 479 SM, Konfusius meninggal dunia pada umur 73 tahun. Orang-orang saat ini masih memuja Konfusius sebagai "Orang Bijaksana" dan "Guru Agung dari Segala Zaman". Kode tingkah laku moral dan etika yang diajarkan Konfusius telah menjadi cahaya pembimbing dalam kehidupan dan pikiran orang China di mana-mana.

Maha Guru Ching Hai:Konfusius adalah Buddha, Buddha agung. Ia adalah seorang Guru tercerahkan di masa lampau. Ketaatannya kepada latihan spiritual sangat kuat. Ia tahu jika orang di dunia tidak mengenal Tao dan tidak memiliki moral, dunia ini tidak dapat ditenteramkan. Kita dengar ia bepergian ke banyak negara bertemu dengan banyak Raja. Kita pikir ia mencari posisi pemerintahan. Tidak, ia tidak seperti itu. Sebagai seorang praktisi spiritual, ia telah berhenti berpikir tentang baik dan buruk, ia telah tahu kehendak Tuhan, dan ia telah stabil dan ia telah stabil dalam latihan spiritualnya, ia tidak mencari posisi pemerintahan dan mengapa ia perlu kekuasaan? Ia tidak mencari posisi pemerintahan.

Sebaliknya, ia hendak membuat perubahan dari atas ke bawah karena ia pikir itu adalah cara yang lebih efektif dan karena ia tahu itu tingkah laku yang benar. Pada zaman kuno, Kaisar adalah Putra Surga. Jika seorang Kaisar berkata sesuatu, seluruh negara akan mendengarkannya. Jadi, ia berpikir lebih baik membuat perubahan dari atas. Tetapi, ia juga tidak berhasil setiap kalinya. Itu tidak masalah baginya. Ia melakukan kewajibannya menjadi bajik. Ia tahu ia tidak dapat mengukur kelurusan hati berdasarkan sukses dan gagal. "Hati yang lurus" berarti kita lakukan apa yang harus dilakukan. Kemudian kita harus biarkan kehendak Tuhan tentukan hasilnya, dan ia telah tahu kehendak Tuhan. Ia tahu ketika seseorang melakukan sesuatu, ia harus melakukan yang terbaik. Namun, apakah itu akan sukses atau tidak, itu terletak pada kehendak Tuhan.

http://suprememastertv.com/ina/bbs/board.php?bo_table=ajt_ina&g...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar